BAGIAN 41

9 0 0
                                    


Kabar mengenai kelahiran putra dari raja vampir pun tersebar dengan cepat di penjuru dunia immortal. Luc dan Frey yang mendengar kabar itu pun begitu senang. Setelah semua kejadian yang menimpa Axele, pada akhirnya pria itu bisa menemukan kebahagiannya sekarang.

"Aku ingin bertemu dengan Bella, Luc. Juga anak mereka. Pasti anak mereka sangat tampan," ucap Frey ketika dia dan Luc sedang bersama di dalam kamarnya.

"Lihatlah perutmu, Sayang," kata Luc sembari menunjuk perut buncit mate nya. "tidak akan ada kunjungan hingga bayi kita lahir. Itu semua demi kebaikanmu," imbuhnya. Frey mengerucut sebal. Padahal sudah berbulan-bulan dia dan Bella tak saling bertemu.

"Baiklah. Aku akan nurut. Tapi, setelah anak kita lahir, aku tidak bisa menunda untuk ke tempat Bella. Kita juga harus melihat anak mereka dan memperkenalkan anak kita. Hitung-hitung agar anak-anak ini bisa meneruskan persahabatan yang terjalin dari orang tua mereka," ujar Frey.

Luc pun mengangguk setuju. Pria ini sedikit menunduk untuk menggapai perut istrinya. "hei. baik-baik di dalam sana ya, Nak. Dalam waktu dua atau tiba bulan lagi kamu tidak akan kesepian lagi. Ayah sangat menunggu hari itu," ucap Luc kepada anaknya yang belum lahir. Melihat bagaimana Luc memperlakukan anak mereka membuat Frey terharu sekaligus bahagia. Dirinya juga sama menantikan hari di mana bisa mendengar tangis anaknya.

"Apakah kamu sudah menyiapkan nama yang pas untuk anak kita?" tanya Frey. Luc kembali menegakkan tubuhnya, pria itu mengangguk. Perihal nama, ia sudah menyiapkan sejak jauh-jauh hari. "Siapa namanya?" tanya Frey dengan antusias.

"Tunggu hari di mana anak kita lahir, Frey. Saat itu aku akan memberitahu namanya," balas Luc yang malah membuat Frey kesal. Padahal ini juga anak wanita itu. "Hei, kenapa kamu marah? Setelah berbulan-bulan kamu bersama anak kita terus, perihal nama adalah tugasku. Beri kesempatan kepadaku untuk memberinya nama yang terbaik. Mungkin hanya itu yang bisa aku berikan untuk sekarang."

Frey menggenggam tangan Luc dengan erat. "Anak kita pasti bangga memiliki ayah seperti dirimu. Dia akan bercerita kepada semua orang betapa beruntungnya ia memiliki ayah sepertimu," kata Frey yang menyemangati sang mate bila sosok Luc akan selalu dikenang oleh anak mereka.

"Itu juga berlaku untukmu, Frey. Setelah perjuangan kita bersama, kebahagiaan akan datang sebentar lagi. Aku harap sudah tak ada lagi kesedihan melanda keluarga kita."

"Aku juga berharap demikian," balas Frey. "Luc. Mengenai Owen apakah kamu sudah bertanya kepada Kak Kennard?"

Pembicaraan bukan lagi perihal anak mereka yang belum lahir, kini beralih kepada sosok Owen yang sudah pergi dari istana. "Kenapa aku jadi berpikir jika Kak Kennard kembali mengulang kesalahan di masa lalu? Dia kembali mengirim Owen ke tempat asing dan berakhir berjauhan dengan kita," lanjut Frey yang malah berpikiran buruk mengenai kepergian Owen yang tiba-tiba itu.

Luc memijit pangkal hidungnya pelan. "Aku sudah bertanya kepadanya. Kak Kennard tidak mau memberitahuku mengenai ini. Mungkin kamu bisa bertanya kepada Kak Alice. Dia pasti—"

"Tidak, Luc," potong Frey cepat. "Kak Alice sama sekali tidak tau ke mana Owen pergi. Kak Kennard bahkan merahasiakan tempat itu kepada Kak Alice. Aku takut jika Kak Kennard kembali mengulang masa lalu. Ini benar-benar akan menyakiti Kak Alice dan Kak Kennard sendiri," ujar Frey yang begitu prihatin akan keluarga kakak iparnya itu.

Luc mengusap pelan lengan Frey. "Nanti aku akan coba cari cara untuk mengetahui di mana Owen berada. Untuk sekarang mari kita tetap berpikir positif jika Owen akan selalu dalam keadaan baik-baik saja," tutur Luc yang mencoba membuat Frey tenang.

Teruntuk Iris.

Jika kamu membaca surat ini mungkin aku sudah tidak ada di rumah. Aku tidak bisa mengabaikan kebahagiaan Agata. Dia adalah satu-satunya hal yang paling berharga dalam hidupku. Aku berharap kamu memahami hal ini. Aku ingin minta maaf karena sudah melanggar janji kita. Maaf karena sudah mengecewakanmu Iris. Aku harap kamu bisa memaafkanku.

Sleeping MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang