BAGIAN 26

12 0 0
                                    


"Aku sudah memiliki mate."

Bola mata pemuda ini pun membulat sempurna. Tidak mungkin. Kenapa dia memiliki mate yang sudah memiliki mate?

"Kak ... sebaiknya kita membicarakan hal ini nanti saja. Tidak enak dengan tamu-tamu yang hadir sekarang," sela Frey.

"Iya, Kak. Benar kata, Frey."

"Iris. Ada apa ini?"

Raja wizard yang mendengar jika sang putri memiliki masalah pun langsung menghampirinya.

"Maaf, Raja. Kita akan jelaskan nanti," jawab Luc memberi pengertian. "Kak. Sebaiknya Kak Kennard, Kak Alice, dan Owen bawa raja dan ratu wizard ke ruangan Kak Ken. Untuk para tamu biar Luc dan Frey yang urus."

Luc harus mengambil tindakan cepat. Dia tak ingin kerajaan di cap buruk. Kennard mengangguk setuju. Dia memimpin jalan menuju ke ruangannya. Iris tentu saja ikut bersama mereka. Luc dan Frey mau tidak mau harus menenangkan tamu-tamu.

"Ada apa dengan mereka?" bisik Bella kepada Axele. Tentu saja kedua orang ini juga melihat ada hal yang tak beres. Axele yang memiliki ketajaman pendengaran pun tampak tahu bila putra Kennard menemukan mate nya. Dan dia tak menyangka jika mate Owen adalah Iris. Apa mungkin ini adalah jawaban doa-doa wanita itu?

"Luc," panggil Reynart yang sejak tadi ingin bertanya apa yang telah terjadi. Luc pun menghampiri sahabatnya itu sedangkan Frey mencoba mengalihkan perhatian beberapa tamu. Kedua orang ini bekerja sangat keras di pesta tersebut.

"Rey, aku tidak bisa menjelaskan lebih banyak. Jika tidak keberatan, tolong bantu aku mengalihkan perhatian tamu-tamu ini," kata Luc dengan cepat. Pria ini hendak pergi, namun Reynart dengan cepat mencegahnya.

"Tunggu, Luc. Jelaskan dulu kepadaku."

"Singkatnya begini. Owen menemukan mate nya, dan dia adalah Putri Iris." Reynart terkejut bukan main. "Aku tau kau terkejut. Mereka sedang membicarakan hal ini di ruangan Kak Kennard. Untuk sekarang, tolong bantu aku, Luc."

Reynart mengangguk. Kedua pria itu pun bergerak ke tempat mereka masing-masing. Melihat kedua temannya sibuk membuat Axele jadi tak tega. Pria ini pun menatap Bella yang duduk di sebelahnya. "Sayang ... kamu diamlah di sini dulu. Aku harus bicara dengan Luc. Tidak apa-apa, kan?"

Bella mengangguk. Axele mulai bergerak ke tempat Luc berada. Pria itu menepuk pundak Luc pelan membuat sang empu menoleh. Melihat Axele membuat Luc tau jika pria ini pasti akan bertanya hal sama seperti Reynart tadi.

"Aku tidak bisa menjelaskan sekarang, Axele. Aku sibuk. Bisakah kau menunggu sebentar?" kata Luc langsung.

Axele terkekeh melihat respon tanggap sahabatnya. "Aku tau yang terjadi tadi. Dan ya, aku butuh penjelasan. Tapi, kedatanganku sekarang ingin mengajukan diri untuk membantu. Apa yang bisa aku bantu?"

Luc bernapas lega, bersyukur dia memiliki teman-teman yang baik. "Terima kasih. Sekarang aku sedang mengalihkan perhatian para tamu. Jika tidak keberatan, kamu bisa membantuku."

Axele mengangguk. "Baiklah, akan aku lakukan."

Saat Luc dan teman-temannya sibuk dengan para tamu, terlihat rombongan Kennard sudah duduk rapi di kursi yang ada di dalam ruangan pria itu. Iris masih saja menunduk, lebih kepada bingung sebenarnya. Kernyitan terlihat jelas di dahi Owen alias Crush yang tak menyangka tentang fakta baru sang mate.

"Sebelumnya kami minta maaf karena telah melibatkan raja dan ratu dalam insiden tadi," awali Kennard. Crush tentu kurang suka dengan permintaan maaf tersebut. Karena dia merasa sama sekali tidak melakukan kesalahan di sana.

Sleeping MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang