[Lokal ver]
"Dede bangun." Panggil lembut seorang pria Subbmisive yang terlihat manis di umurnya yang menginjak kepala 3, bernama Kim/Jeon Wonwoo
"Eung~ sebentar lagi Buna, masih ngantuk." Jawab pria mungil yang masih tertidur dengan badan yang terlilit selimut seperti kepompong, putra bungsunya yang bernama Kim Jungwon
"Ini udah siang pinter. Katanya udah janjian sama Mamas, mau jalan-jalan."
Dengan segera pria mungil yang di panggil 'Dede' itupun terperanjat bangun dari tidurnya.
"Buna kok ndak bangunin Dede. Nanti Dede di tinggal Mamas gimana?" Ucapnya serak karna baru bangun tidur dan wajah sedikit murung.
"Nggak sayang, itu masih ada 1 jam buat siap-siap. Dede kan mandinya lama, makanya Buna bangunin sekarang."
Wajah yang sempat murung itupun terlihat ceria, "beneran? Yaudah Dede mandi dulu abis itu nungguin Mamas." Jungwon segera beranjak menuju kamar mandi
"Pinter, Buna siapin mam dulu ya."
Mendengar ucapan sang Buna membuat langkah Jungwon terhenti.
"Tapi Dede gak mau mam, nanti gak bisa jajan karna kekenyangan." Ucapnya
"Sedikit aja gapapa, yang penting perut Dede gak kosong."
"Otte.."
Chu~
Jungwon mengecup pipi Wonwoo dan berlari ke kamar mandi.
"Hey gak boleh lari ke kamar mandi, nanti kepeleset."
"Iya ndak Buna, maaf." Balas Jungwon dari dalam
Wonwoo membereskan tempat tidur si bungsu, baru setelahnya ia kembali turun menyiapkan makan untuk anaknya. Suami dan putra pertamanya sudah pergi kerja pagi tadi. Jungwon? Dia baru lulus SMA, Jungwon tidak mengikuti kegiatan belajar seperti biasa, ia mengikuti Homeschooling atas permintaan sang Ayah, Kim Mingyu. Mingyu membayar jasa Guru agar Jungwon bisa belajar, hal itu tentu sudah di setujui oleh bungsu Kim.
Bukan tanpa alasan Jungwon mengikuti Homeschooling, itu dikarenakan Jungwon berbeda dengan anak seusia lainnya. Maka dari itu kedua orang tuanya khawatir jika Jungwon bersekolah seperti biasa. Jungwon juga sedikit memiliki Little space syndrom yang mana jiwa anak kecilnya ikut menguasai tubuh dewasa nya.
"BUNAAAA!" Pekik Jungwon dan berlari memeluk Wonwoo yang sedang menata makanan dari belakang.
Wonwoo berbalik dan menangkup wajah bulat Jungwon. "Wah bayi Buna udah harum. Mau mam apa sayang? Mau nasi curry apa roti?" Tanya nya sambil mengusap rambut halus Jungwon
Jungwon menaruh jari telunjuknya di dagu seolah tengah berfikir keras, "Dede mau curry, tapi nanti ndak bisa jajan banyak-banyak sama Mamas. Dede mau roti aja, selai coklat ya Buna."
Wonwoo mengangguk dan tersenyum hangat atas permintaan putranya. Wonwoo mulai mengambil roti dan mengoleskan selai coklat di atasnya dan memberikannya pada Jungwon.
"Makasih Bunwa" ucapnya dengan mulut yang penuh dengan roti.
"Ditelen dulu sayang. Sama-sama" jawab Wonwoo sambil beranjak dari meja makan menyimpan makanan ke dalam lemari pendingin, untuk di hangatkan sore nanti.
"Maaf ya Buna, Dede ndak mam Curry nya."
"Gapapa sayang. Kan Dede yang bilang nanti kalo mam nasi, gak bisa jajan sama Mamas. Tapi inget ya gak boleh jajan es sama yang bermicin banyak-banyak, nanti Dede batuk."
"Siap Buna!" Jawabnya memberi hormat. Wonwoo hanya terkekeh melihat tingkah si bungsu.
Jungwon menghabiskan roti selai coklat dan meminum susu nya. Tidak sampai habis, ia meminum setengahnya.