"Mau jadi pacarku nggak?" Seorang pria mungil berdiri di hadapan pria jangkung yang sedang bekerja menjadi penjaga kasir dan dengan gamblangnya langsung mengajaknya menjalin hubungan.
Bukan hal yang aneh menurutnya, bahkan hampir semua yang bekerja disana tau siapa pria mungil itu. Setiap hari ia datang ke Caffe lalu mengajak sang kasir sekaligus pemilik Caffe menjalin hubungan dengannya, walaupun seringkali penolakan yang ia dapat.
"Mau pesan apa?" Tanpa menjawab ajakannya sang kasir atau sebut saja Jay langsung menanyakan apa yang ingin di pesan pria mungil bernama Jungwon.
"Masih sama ya." Jungwon menghela nafas nya "mau matcha latte less ice sama strawberry cake. Tapi harus kamu yang nganter." Pesannya
"Tck, ngerepotin." Decak Jay "totalnya 5 won."
Jungwon memberikan uang pas pada Jay setelah itu ia duduk di kursi favoritnya, yaitu di pojok Caffe dekat jendela. Tak lama Jay datang dan memberikan pesanan Jungwon.
"Makasih kak."
"Hmm, selamat menikmati."
"Lili." Panggil Jay
"Yes boss, ada apa?"
"Jaga kasir, saya mau keluar. Bahan untuk kue banyak yang habis."
"Oh kalau gitu biar aku aja yang belanja boss."
"Gak perlu, saya sekalian belanja untuk stock di rumah."
"Oh oke boss."
Jay membuka apron dan menyimpannya di laci, iapun pergi dari sana. Jungwon yang melihat Jay keluar pun mengikutinya, dengan meneguk cepat minumannya yang belum habis.
Jay sudah menjauh dari Caffe, dia sadar bahkan sangat sadar jika Jungwon mengikutinya di belakang. Iapun sedikit kesal lalu menoleh ke arah Jungwon.
"Bisa gak, jangan ngikutin gue?"
"Inikan jalan umum, bukan punya kamu. Kok aku gak boleh jalan disini? Itu banyak juga yang lewat sini, mereka gak di bilang gitu?" Ucap Jungwon
Jelas jelas Jay tau jika Jungwon mengikutinya bukan tak sengaja searah dengannya.
"Kakak suka aku tapi gak mau ngaku. Bilang aja gapapa, aku juga suka sama kakak." Jungwon berkata dengan percaya dirinya
Tak menjawab ucapan Jungwon, Jay melenggang pergi meninggalkannya. Jungwon yang melihat itu tentu kembali mengejarnya dan berjalan di sampingnya.
"Kita romantis ya, jalan sebelahan gini tinggal gandengan aja. Mirip orang pacaran."
Lagi lagi Jay tak menghiraukan ucapan Jungwon, ia menggeleng melihat tingkah laku pria manis itu.
Keduanya berjalan sampai supermarket dan Jungwon membantu Jay berbelanja.
Jay mendorong troli menuju rak bahan kue, tentunya dengan Jungwon yang masih setia mengikutinya. Jay memasukan bahan yang sekiranya di butuhkan, setelah semua ada ia berjalan lagi menuju rak makanan untuk dirumahnya.
"Kak liat, kopi ini kesukaan kamu." Jungwon menunjukan satu bungkus kopi instant kesukaan Jay.
"Kenapa lo bisa tau itu kopi kesukaan gue?" Tanya Jay
"Eum.. ada deh, pokoknya aku tau banyak kesukaan kamu dan apa yang gak di sukain kamu."
Jay mendorong trolinya ke arah buah dan sayuran.
"Kak, ini jagungnya masih seger manis juga. Mau berapa?"
"5 aja." Jungwon memasukkan 5 bungkus jagung segar itu kedalam troli.