Mr. Bully pt.2

1.6K 145 32
                                    

Sudah seminggu Jungwon berada di rumah Jay, dan selama seminggu itu pula ia selalu di salahkan atas semua tindakannya. Menurutnya semua yang ia lakukan selalu salah di mata Jay, entah bagaimana caranya agar ia bisa benar sekali saja.

"Gue gak tau apa yang buat Jay sebenci itu sama gue. Hampir semua yang gue lakuin selalu salah buat dia, hampir 3 tahun dia selalu bully gue. Dan sampai saat ini gue gak tau dimana letak salahnya gue? Apa karna gue miskin? Atau apa?" Batin Jungwon

Sekarang ia tengah berbaring di sofa, Jay sudah tidur satu jam yang lalu. Sementara Jungwon masih berkutat dengan fikirannya.





Malam semakin larut jam sudah menunjukkan pukul 2, Jungwon terbangun dan menatap Jay. Ia sangat kedinginan bahkan tubuhnya sudah menggigil, Jungwon mencoba memberanikan diri mendekati ranjang Jay.

"Jay, bangun."

"Hmm." Jay merespon meskipun hanya gumaman.

"Tolong kecilin AC nya, gue gak tahan dingin."

"Ganggu banget sialan! Gue gak bisa tidur kalo panas."

"Iya gue tau, tapi tolong kali ini aja, kecilin AC nya. Badan gue bener-bener gak kuat." Mohon Jungwon

Bugh

Bukannya menerima permintaan Jungwon, Jay malah menendangnya sampai tubuh kecil Jungwon mundur beberapa langkah.

"Akh.. Jay gueh.. mohon.." suara Jungwon melemah.

Bruk

Jungwon jatuh di atas lantai, Jay kira Jungwon tertidur sampai ia terbangun untuk memastikan. Ternyata salah, disana tepat di bawahnya Jungwon berbaring dengan hidung mengeluarkan darah.

"Jungwon!" Jay panik dan langsung turun dari ranjang. Ia mengangkat Jungwon ke atas kasurnya.

"Sial, badannya menggigil. Jangan sampe dia kena hypothermia."

Dengan penuh ke khawatiran Jay mematikan AC membungkus tubuh Jungwon dengan selimutnya, lalu ia berbaring dan memeluk Jungwon dengan erat.

"Ngh.. pusing.. dingin Jay.." gumam Jungwon

"Udah lo diem."

Jay mengambil beberapa tissu di atas nakasnya menggulungnya dan memasukkan ke kedua lubang hidung Jungwon, membuat Jungwon bernafas melalui mulutnya.

"Jay.. gue takut matihh.. ini dinginh banget.."

"Lo ngomong apa sih?! Mending mulut bawel lo itu diem!" Jay semakin mengeratkan pelukannya.

"Hng..."

"Udah lo diem ya, gue udah matiin AC nya. Gue juga udah peluk lo biar anget." Jay berucap lembut sambil mengusap wajah Jungwon, bibir pink Jungwon berubah menjadi pucat.

30 menit mereka masih di posisi yang sama, Jay merasa sangat kepanasan dan memutuskan untuk membuka kaosnya hingga sekarang ia dalam keadaan toples.

Jay membuang asal tissu yang ada di hidung Jungwon dan menggantinya dengan yang baru, karna dilihatnya darah masih keluar dari sana walaupun tak sebanyak tadi.

Setiap Jungwon melenguh Jay akan selalu mengusap wajahnya dan semakin mengeratkan pelukannya.

"Sial, pipinya lembut banget."

Jay menikmati tangannya yang mengelus pipi lembut Jungwon sampai ia ikut tertidur.







Matahari sudah kembali muncul dan menelusupkan cahaya nya lewat sela sela gorden kamar Jay, mengenai mata cantik Jungwon hingga membuat tidurnya terusik.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang