"Let's break up, Jungwon." Ucap Jay
"Kenapa?" Jungwon bertanya dengan wajah terkejutnya
"Apa ucapan gue kurang jelas? Let's break up." Jay menekan setiap ucapannya
"Kasih gue satu alasan kenapa lo minta putus."
Jay menunjukan satu foto di ponselnya ke arah Jungwon. Disana terlihat seorang lelaki yang tengah memeluk seorang gadis dari belakang dan mengecup pipinya. Wajah lelaki itu terlihat kurang jelas, tapi topi yang dipakainya terlihat seperti topi kesayangan milik Jay yang Jungwon berikan 2 tahun lalu saat Jay berulang tahun yang ke-20 tahun.
Plak!
Tanpa segan-segan Jungwon menampar wajah tampan Jay.
"Brengsek!!! Jadi selama ini lo main di belakang gue?!" Sentak Jungwon
"Tanpa gue jelasin lo udah tau jawabannya lewat foto itu." Jawab Jay
"Lo brengsek Jay, gue cinta sama lo, gue sayang sama lo. Tapi kenapa lo khianatin gue sama yang namanya perselingkuhan. Kalo emang lo udah bosen sama gue, lo bisa putusin gue dari awal. Jangan selingkuh, lo tau kan gue paling benci dan gak akan pernah memaafkan apapun yang berkaitan dengan perselingkuhan!" Jungwon meneteskan air matanya
"Gue tau itu, perasaan gue udah lama hilang buat lo. Tapi liat lo yang sebegitu cinta dan sayangnya sama gue, gue gak tega buat bilang putus. Sampe akhirnya gue ketemu Sooha, dia selalu nemenin gue dan gue pun nyaman sama dia. Kita udah menjalin hubungan satu bulan yang lalu." Jelas Jay
Plak!
Tamparan kedua melayang kembali di wajah tampan Jay.
"Lo bener-bener brengsek Jay, gue kira lo tulus sama gue. Kalo emang dari awal lo suka cewek, kenapa lo nembak gue yang jelas-jelas 100% cowok. Kenapa Jay, JAWAB GUE!!" Bentak Jungwon, dengan air mata yang semakin deras
"Jungwon" panggil Jay
"Ya, kenapa kak? Nyari Sunoo ya?"
"Ngga, gue nyari lo?"
"Hah? Gue?" Tunjuk Jungwon pada dirinya sendiri, dibalas anggukan oleh Jay
"Iya, lo. Bisa ikut gue bentar?"
"Kemana?"
"Ayo ikut aja, lo gak ada eskul kan?"
"Gak ada, eskul gue kan setiap hari sabtu. Ini aja masih hari senin." Jawabnya
"Good, sekarang ikut gue."
Jay menarik tangan Jungwon, sedangkan si empu nya tidak memberontak dan mengikuti kemana kakak kelasnya ingin membawanya.
Sampai tibalah mereka di rooftop.
"Kak, lo ngapain bawa gue kesini?" Bingung Jungwon
"Gue mau ngomong sesuatu."
Jay menarik nafasnya perlahan sedangkan Jungwon hanya terdiam menunggu kelanjutannya dengan jantung yang berdebar.
"Jungwon, be mine?" Ucap Jay to the point
Jungwon sempat lupa cara bernafas dan tidak mengedipkan matanya menatap Jay.
"Won, hey. Lo gapapa?"
"Hah.. gue gapapa kak, ta-tadi gue gak salah denger kan?" Tanya nya
"Ucapan gue kurang jelas ya? Yauda gue teriak biar jelas. JUNGWON BE-" ucapan Jay terpotong dengan tangan kecil Jungwon yang membekap mulutnya.