Tring~
Tring~"Hal-"
"Seoul Hospital, lantai 2, kamar 2204 VIP."
"Ap-"
"Jungwon disana, di-"
Pip
Belum selesai seseorang di sebrang sana berucap, Jay sudah mematikan sambungan. Ya, seseorang yang berbicara tadi adalah Park Jay, dan yang di sebrang telfon adalah Kim Sunoo sahabat dari Yang Jungwon. Dan Jungwon sendiri ialah kekasih dari Jay.
Dengan segera Jay membawa mobilnya membelah jalanan Kota Seoul, beruntung jalanan sore hari tidak ramai jadi ia bisa mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Walaupun ia khawatir tetap keselamatannya dan orang sekitar nomor satu.
Sesampainya di Rumah Sakit, Jay memarkirkan mobilnya kemudian segera turun dan mencari kamar yang Sunoo sebutkan tadi.
And.. gotcha, Jay menemukan kamar itu, kamar VIP no. 2204 lt. 2, segera ia masuk ke dalam dan disana ada Jungwon yang tengah berbaring dengan selang infus yang tertancap di lengan kirinya.
Jungwon mengira yang tiba di sana adalah Sunoo sahabatnya, ternyata salah itu adalah Jay kekasihnya. Jungwon sebenarnya terkejut tapi sebisa mungkin ia menyembunyikan keterkejutannya meskipun sulit, karna Jay pasti tau.
"Kenapa kaget gitu?" Tanya Jay sambil duduk di kursi samping kanan Jungwon.
Lihat kan, sebaik apapun Jungwon menyembunyikannya Jay pasti tau.
"Ng-nggak, aku kira tadi Sunoo ternyata bukan. Jadi aku kaget." Jawab Jungwon gugup
"Alesannya kurang bagus."
"Ak-"
"Lupain. Kenapa bisa ada disini?" Tanya Jay
Jungwon menelan ludahnya kasar, alasan apa yang harus ia gunakan? Jika Jay tau, sudah di pastikan ia akan marah.
"Kenapa bisa disini?" Tanya Jay lagi
"Aku kecapek-an. Eum kata Dokter aku kurang darah, makanya bisa disini." Jawab Jungwon tanpa menatap Jay.
Jay menaikkan sebelah alisnya, ia sedikit ragu dengan jawaban yang di berikan kekasihnya.
"Kenapa bisa kurang darah? Vitamin yang aku kasih gak kamu minum? Apa ada hal yang lain?" Tanya Jay bertubi-tubi
"Nggak kak, ini beneran kurang darah. Gara-gara kecapek-an, be-"
Ucapan Jungwon kembali terpotong dengan suara pintu terbuka.
Cklek
"Permisi. Sudah waktunya mengganti cairan infus." Ucap seorang perawat dan diikuti oleh satu Dokter di belakangnya.
Perawat tadi mengganti botol infus yang kosong dengan yang baru, Dokter mengecek tubuh Jungwon dengan Jay yang berdiri di sampingnya memberi ruang untuk Dokter.
Keadaan Jungwon saat ini bisa di bilang tidak baik-baik saja. Keringat mulai muncul di pelipisnya, matanya terus bergulir kesana kemari. Ia takut Dokter mengatakan yang sebenarnya pada Jay.
Jay tidak bertanya apapun, ia ingin Dokter ataupun Jungwon mengatakannya langsung dengan Jujur.
"Keadaannya sudah membaik. Apakah anda walinya?" Tanya Dokter melihat ke arah Jay
"Ya saya Park Jay, saya calon suaminya." Jawab Jay
Jungwon memejamkan matanya dengan kepala menggeleng, ia berharap sang Dokter tidak mengatakan semuanya. Tapi sayangnya harapan Jungwon hanya sebatas harapan.