1 Tahun Kemudian
Semenjak kejadian itu Jungwon tinggal bersama Jay. Bahkan Jay sudah mengetahui semua tentang Jungwon, tanpa harus menanyakannya ia mencari tau semuanya lewat orang suruhannya. Jay tidak sedikitpun berniat mengembalikan Jungwon pada orang tuanya. Ia bahkan memindahkan sekolah Jungwon menjadi Homeschooling, itupun atas permintaan Jungwon sendiri.
Ia tidak mau membuat Jungwon pergi darinya, ia ingin Jungwon selalu bersamanya. Karna dia sudah mencintai pemuda mungil itu. Umur keduanya pun tidak terpaut terlalu jauh, Jungwon yang berumur 18 tahun dan Jay yang berumur 27 tahun.
Untuk saat ini mereka berdua menikmati hubungan yang berjalan ini. Jay dan Jungwon sudah resmi menjadi sepasang kekasih. Bahkan Jungwon tidak segan meminta pelukan dan ciuman sayang di pipi nya. Jungwon tidak pernah meminta barang atau lainnya. Ia hanya meminta hal sederhana seperti makanan atau minuman kesukaannya dan yang paling utama ialah pelukan. Sekarangpun tubuh Jungwon menjadi lebih berisi dari sebelumnya dengan pipi nya yang semakin bulat, Jay sangat menyukai itu.
Orangtua Jungwon adalah kolega bisnisnya. Jay meneruskan perusahaan milik ayahnya sampai berkembang pesat seperti sekarang dan bekerja sama dengan perusahaan milik ayah Jungwon.
Jay dengan hartanya yang berlimpah sangat pintar menyembunyikan keberadaan Jungwon dari orang tuanya. Bahkan ia merubah marga Jungwon menjadi Park Jungwon. Jay pernah mendengar kabar jika keluarga Yang tengah mencari keberadaan putra mereka yang hilang, sebisa mungkin Jay menyembunyikan semuanya. Bahkan Jay sudah mencuci otak Jungwon untuk melupakan orang tuanya lewat traumanya, jahat memang tapi mau bagaimana lagi? Ia tidak mau melihat permatanya kembali terluka, ia yang susah payah membahagiakan dan mengembalikan keceriaan pemuda mungil itu dan seenak hati keluarganya ingin menghancurkannya lagi? Tentu Jay tak akan membiarkan itu terjadi.
Saat ini jika ada yang bertanya pada Jungwon siapa orangtuanya, ia pasti akan menjawab "Ayah dan Bunda sudah pergi. Aku anak yatim piatu dan sekarang aku hanya memiliki seseorang yang menjadi kekasih sekaligus orangtua untukku." Itulah jawaban yang akan dia berikan.
Jangan kalian fikir Jungwon yang sekarang sudah sembuh dari traumanya. Nyatanya sudah banyak dokter psikolog yang tidak bisa menyembuhkan rasa takut Jungwon. Banyak dokter yang mengatakan itu di akibatkan dari lamanya Jungwon mendapat perlakuan kekerasan bahkan sejak umurnya masih terbilang sangat kecil. Kesakitan itu ia simpan rapat di kepalanya mengakibatkan menjadi trauma permanen. Tapi walaupun seperti itu Jay bersyukur Jungwon tumbuh dengan sangat baik, ia tidak pernah absen memberikan susu dan vitamin untuk kekasih mungilnya.
"KAKAK!" Pekik Jungwon
"Kenapa sayang?" Jawab Jay lembut
"Kesel ih, masa aku kalah terus. Game nya gak asik!" Gerutu nya, Jungwon menghempaskan ponselnya ke samping sofa
Saat ini keduanya sedang berada di kantor dan di dalam ruangan pribadi Jay.
Lucu sekali bukan? Kekasihnya selalu merengek akan masalah kecil, ia sangat bersyukur. Dulu ingin makan saja Jungwon merasa takut-takut untuk mengatakannya.
Jay tak masalah dengan kelakuan Jungwon yang selalu bertingkah seperti anak kecil, dulu dia selalu di tuntut untuk menjadi lebih dewasa dari umurnya dan selalu di tuntut untuk selalu unggul. Kali ini bersamanya ia akan terus memanjakan Jungwon, ia akan membebaskan inner child Jungwon menguasai tubuh Jungwon dewasa. Ia sangat menyukai apapun tentang Jungwon.
"Pokoknya kakak harus beliin aku ice cream, aku lagi kesel."
"Loh kok kakak yang tanggung jawab?"
"Gak mau tau, pokoknya kakak harus beliin. Kalo ngga aku nangis ke Mami, bilang kakak jahat."