Choco Chips

2.9K 118 18
                                    

Jungwon tuh selalu heran sama Jay suami besarnya, kenapa dia tidak sadar jika umur nya sudah dewasa dan tubuhnya lebih besar daripada Jungwon. Dengan entengnya sang suami selalu meminta susu padanya dan selalu bergelayut manja pada tubuhnya yang kecil jika sedang di rumah, yang membuat Jungwon semakim kesal adalah Jay selalu minta susu, bukan susu bubuk yang di seduh ataupun susu kotak melainkan susu miliknya yang ada di dada. Dengan kata lain Jay selalu menyusu padanya.

Seperti saat ini Jungwon sedang duduk di ruang santai sambil membaca beberapa buku miliknya, Jungwon pikir pagi ini dia akan aman dari suaminya karna semalam ia lembur dan pulang di jam 4 pagi. Pasti suaminya masih tenang di alam mimpi.

"Sayangggg~"

'Ya Tuhan, apa tidak ada ketenangan untukku sehari saja!!" Batin Jungwon

Jungwon bersikap acuh dengan panggilan suaminya, ia memfokuskan diri pada bukunya. Jay langsung menghampiri Jungwon yang masih duduk dan langsung memeluknya dari bawah.

Jay sangat menyukai saat ia memeluk Jungwon apalagi posisi seperti ini, ia sangat nyaman walau hanya memeluk perutnya saja.

"Sayang~" Jay memanggil Jungwon dengan nada manjanya.

Masih tak ada sahutan dari Jungwon, tak lama kemudian ia beralih duduk ke sebelay Jungwon dan kembali memeluknya dari samping.

"Sayang~"

Lagi, Jay memanggil nya, namun Jungwon seakan tuli ia terus bungkam seakan-akan panggilan dari suaminya tadi hanya angin lewat.

Jay merasa sedih saat Jungwon tak menjawab panggilan darinya, Jay sadar mungkin Jungwon-nya ingin memiliki waktu sendiri tanpa gangguan ataupun rengekan darinya. Ia kemudian bangkit dan berjalan kembali menuju kamar.

Detik berubah menjadi menit dan menit berubah menjadi jam, sudah sekitar 2 jam Jungwon masih asik dengan bukunya yang sekarang hampir menuju halaman terakhir. Jungwon merasakan ada yang hilang tapi apa?

Ia masih merasakan jika suaminya Jay masih ada disini dan memeluknya, kemana suaminya itu sekarang?

Jungwon tak menghiraukannya, mungkin suaminya kembali melanjutkan tidurnya. Sekarang ia beralih memainkan ponselnya dan menyimpan buku yang sudah selesai dibaca.

Jungwon merasa bosan memainkan ponsel karna tak ada yang menarik menurutnya, ia akan membangunkan Jay untuk makan siang, bahkan ini sudah lewat dari waktunya.

Jungwon menyimpan ponselnya di meja tepat di atas buku dan berdiri lalu berjalan ke arah kamar mereka untuk membangunkan suaminya.

Cklek

Jungwon membuka pintu kamar, saat pintu terbuka ia melihat gudukan besar di tengah ranjang yang sudah di pastikan itu adalah suaminya yang masih asik tertidur.

Jungwon kemudian mendekat ke arah ranjang, ia membangunkan Jay namun tak kunjung terbangun. Ia kemudian menyentuh wajahnya agar Jay segera bangun, namun apa yang ia dapat, suhu badan suaminya panas, tangan Jungwon turun ke leher Jay dan benar disana juga sangat panas.

Jungwon panik, kenapa suaminta tidak memberi tahukan jika dia sakit. Jungwon mengusap rambut Jay dengan sayang.

"Sayang~ bangun yuk, kita makan siang abis itu kamu minum obat. Kamu kenapa gak bilang sama aku kalo kamu demam?" Tanya Jungwon dengan nada khawatirnya.

Jay merasa sangat lemas dan pusing yang membuat pandangannya gelap, ia hanya dapat mendengar apa yang istrinya ucapkan.

"Pusing...~" lirih Jay

"Aku beli bubur dulu sebentar ya, abis itu kamu makan."

Jay menggeleng lemah sambil memegang lengan Jungwon agar tak pergi.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang