[Mpreg 18+]
"Ahhh sakit Jay.."
"Jangan dirasain, kamu cukup nikmatin aja."
"Nggak, ahh.. ahh.."
"Liat, kamu mendesah kan?"
"Pelan-pelan, kamu terlalu kasar. A-anak kita ahh.. kesakitan engh... Jayhh..."
Sejak satu jam yang lalu Jay terus menggempur Jungwon yang tengah berbadan dua, kandungan Jungwon masih terbilang sangat muda dan itu juga sangat rawan keguguran, apalagi dengan Jay yang saat ini terus-terusan menusuk Jungwon secara kasar dan juga brutal.
Jay dan Jungwon belum menikah, mereka masih berpacaran namun karna Jay sering menyetubuhi Jungwon ia sekarang hamil. Jungwon pria yang memiliki rahim, ia bisa hamil dan melahirkan. Namun ia hanya bisa hamil dan melahirkan sebanyak dua kali atau mungkin hanya satu kali, karna tidak banyak pria yang bisa mengandung.
"Jay udah.." suara Jungwon semakin lirih, ia hampir kehilangan tenaganya.
"Sedikit lagi.." erang Jay
"A-anak kita Jay ah.. di-dia akan mati engh.."
"Dari awal aku tidak menginginkannya, jika dia mati itu akan lebih bagus."
Deg
Hati Jungwon terasa sangat sakit mendengar ucapan Jay, ia Ayah biologis dari anak dalam kamdungannya, tapi dengan teganya berkata seperti itu. Hati Jungwon benar-benar sedih dan juga sakit. Bahkan rasa sakit di bawahnya kalah, lebih jauh rasa sakit di hatinya. Sekarang ia diam dengan pikiran kosong, desahan dan erangan pun tidak lagi keluar dari mulutnya. Ia tidak sadar sampai Jay berhenti dan tertidur di sampingnya.
"Kenapa dunia sangat jahat padaku? Aku gak pernah nyakitin orang lain, alu juga gak pernah minta apapun. Tapi kenapa saat aku minta kebahagiaan dunia seolah menolak, aku cuma mau bahagia, hanya itu." Batin Jungwon
Perlahan air matanya turun, ia menangis dalam diam diikuti pikiran yang berkecamuk. Lalu tak lama pandangannya beralih pada Jay. Ia menelisik wajah tampan itu, wajah pria yang sangat ia cintai.
"Aku cinta sama kamu, tapi bagi kamu aku cuma pemuas nafsu semata. Kamu gak pernah liat aku sebagai orang yang kamu cinta, aku gak tau dengan cara apa dan harus gimana lagi biar kamu cinta sama aku Jay." Gumam Jungwon dengan tangisan yang semakin deras. Jay tentu tak menyadarinya karna ia sudah terlelap.
Jungwon kemudian bangun, ia berjalan menuju kamar mandi dengan jalam yang tertatih. Setelah sampai di kamar mandi ia mengisi bathtub dengan air hangat, setelah penuh ia kemudian masuk ke dalamnya. Badan kecilnya terendam air bathtub sampai dada, jangan lupakan pandangan kosongnya.
"Emh.." tengah malam Jay terbangun, tangannya bergerak mencari keberadaan Jungwon. Namun yang ia dapat adalah kosong, tidak ada Jungwon di sampingnya.
Jay segera bangun, mencari dimana Jungwon. Sebelum kakinya turun ia melihat Jungwon tertidur di sofa dengan keadaan meringkuk. Tubuh kecilnya terlihat kedinginan, tapi Jay tidak peduli. Ia berjalan menuju Jungwon dan jongkok di hadapannya.
Jay mengelus wajah manis itu sambil tersenyum.
"Aku cinta sama kamu, tapi kesalahan kamu bener-bener gak bisa aku maafin. Kamu selingkuh sama Jake, tapi kamu gak mau mengakui itu. Padahal udah jelas aku liat kalian tidur seranjang, bahkan aku yakin anak yang ada di dalam kandungan kamu ini sebenarnya anak Jake, bukan anak aku. Maka dari itu aku gak bisa lepasin kamu, kamu tetep disini sebagai pacar sekaligus pemuas aku. Aku mau anak ini mati, aku juga mau liat kamu tersiksa. Supaya kamu tau gimana tersiksanya aku seteleh ngeliat kalian tidur bersama." Gumam Jay sambil terus mengelus wajah Jungwon namun matanya kian menajam.