Bab 11- Tim menjaga Kucing

10.3K 1.1K 49
                                    

Sakura duduk di taman, termenung memikirkan kedua anggota timnya. Sudah hampir satu minggu, Sasuke bertingkah aneh. Seperti sekarang ia terus saja minta di pasangkan dengan Naruto. Padahal sudah jelas Guru Kakashi sudah membagi tim dengan baik, meskipun ini hanya misi rendahan.

Menjaga dua ekor kucing, kebetulan dari semua tim hanya tim 7 yang senggang dan ditambah dengan Hinata yang kebetulan Free karena Shino dan Kiba sedang ada acara klan sehingga mereka wajib untuk hadir.

Hanya tinggal Hinata saja, Awalnya Guru Kakashi membentuk mereka dengan berpasangan. Sakura sudah sangat senang ketika dia di pasangkan dengan Sasuke, sementara Hinata masih seperti biasa dengan wajah memerah ketika berdekatan dengan Naruto.

Sakura tahu jelas bahwa Sasuke biasanya tidak akan banyak protes ketika menjalankan misi, beberapa kali juga Sakura sudah di pasangkan dengan Sasuke dalam misi empat orang dan selebihnya tiga orang dengan Naruto tentunya.

Sasuke dan Naruto jika dalam tim biasanya masih suka bertengkar, keduanya tidak bisa di ajak kerja sama tetapi jika sudah berhadapan dengan musuh keduanya akan berubah menjadi satu tim yang terdiri dari dua orang dengan dirinya yang hanya bisa berdiri di belakang punggung mereka.

Sakura sadar, bahkan Sasuke juga pernah mengatakan padanya bahwa Naruto yang selalu dia remehkan justru sudah berkembang dengan baik, dia bahkan masih ingat ketika masih di Akademi, Sasuke pernah mengatainya menyebalkan karena mengejek Naruto yang tumbuh tanpa orang tua.

Sakura tahu dia salah, sehingga dia mencoba untuk meminta maaf pada Naruto meskipun sisi lain dalam dirinya enggan melakukannya. Sakura memperhatikan Sasuke yang masih terus berusaha membujuk Guru Kakashi agar dia bisa bersama dengan Naruto.

Sementara orang yang sedang menjadi pokok permasalahan disini sedang asik duduk dan bermain di depan kedua kucing yang ada di dalam kurungan bersama dengan Hinata;

“Bagaimana, kau mau pilih yang mana Hinata?” Naruto tersenyum pada Hinata yang langsung membuat Hinata malu.

“Naruto-kun mau yang mana?” Hinata bertanya malu-malu.

“Uhm.... Bagaimana jika yang putih saja? Yang hitam mirip Teme, menyebalkan dan wajahnya galak seperti Sakura-chan saat marah. Kalau yang putih lucu dan manis, sepertimu.”  Naruto menjawab tanpa disaring lebih dulu.

Deg!

Deg!

Deg!

Wajah Hinata jadi merah padam, jantungnya mulai tidak berada dalam kendalinya, Dia menundukkan kepalanya agar tidak menatap wajah Naruto, dan agar wajahnya yang memerah tidak di lihat oleh laki-laki pujaannya.

“T-terserah Naruto-kun saja, k-kucing putih juga mirip dengan Naruto-kun” Hinata bicara fakta karena tanda lahir di wajah Naruto juga mirip kumis kucing.

Naruto memperhatikan  telinga Hinata yang sudah ikut memerah, ‘Apakah aku terlalu tampan sampai membuat Hinata sakit lagi?’ pikir Naruto.

Tangan Naruto terangkat, kemudian dia menyentuh dahi Hinata. Tidak lama setelah itu Hinata Jatuh pingsan dan itu membuat Naruto jadi panik sendiri, “Hinata! Hinata! Hei, buka matamu, apa kau baik-baik saja? Hei!”

Sakura datang mendekat ke Naruto, kemudian membantu Naruto membawa Hinata, dia sejak tadi memperhatikan Keduanya dan bisa melihat bahwa benar Naruto bukan orang yang peka, dia merasa kasihan pada Hinata.

“Duduk dan pangku kepalanya, jangan lupa kipas, jaga dia aku akan mencari balsem,” Sakura pergi tanpa pamit pada Guru Kakashi yang masih mengurus Sasuke.

Tidak lama setelah mengurus Hinata, Guru Kakashi Menghampiri mereka masih dengan sebuah buku bacaannya. Sasuke tidak banyak bicara tapi dia mulai kembali mengutuk para kunoichi itu, terutama yang masih belum sadarkan diri dan sedang tidur di paha Naruto.

KELAHIRAN KEMBALI UNTUK MENGIKAT MATAHARI ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang