Bab 38||Pesta sambutan untuk Sai

4.9K 515 29
                                    

Di Konohagakure, setelah Naruto dan timnya tiba dia langsung memilih untuk kembali ke tempat tinggalnya. Dia merasa sedikit tidak baik, sepanjang perlahan kembali Naruto tidak bisa berhenti memikirkan Sasuke.

Lebih tepatnya, Sasuke membuat Naruto bingung dengan semua tindakannya.

Meskipun tidak dapat mengingat dengan baik, kapan pertemuan pertama mereka. Naruto samar mengingat bahwa itu terjadi di akademi, Sasuke adalah murid yang jenis dan selalu juara kelas.

Dia banyak di kagumi oleh para gadis, terutama Sakura. Gadis yang sudah sejak kecil Naruto sukai, sayangnya melihat bagaimana Sakura begitu peduli dengan Sasuke bahkan sampai menangis, Naruto mulai sadar tentang perasaan Sakura pada Sasuke.

Sejak kecil dia selalu ingin terlihat keren di mata Sakura, sayang sekali di mata gadis itu hanya ada Sasuke. Naruto selalu terlibat pertengkaran dengan Sasuke, tapi karena hal itulah yang membuat mereka memiliki ikatan sekarang.

Sebagai teman atau mungkin keluarga...

Yah, Naruto tidak tahu pasti tapi yang jelas mereka terikat oleh sesuatu. Kemudian beberapa hari setelah Sasuke dirawat di rumah sakit setelah bertemu dengan Itachi.

Dan menjalani pemulihan yang  di bantu oleh Tsunade, Sasuke mulai bertingkah aneh. Pada hari mereka akan menjalankan misi, Sakura marah padanya karena membuat mereka menunggu lama di jembatan.

Sasuke tiba-tiba bangkit, mengabaikan Sakura dan berjalan mendekat padanya, menarik tangannya lalu Naruto secara tiba-tiba di peluk oleh Sasuke.

“Apa yang kau lakukan  teme! Lepaskan aku!” Naruto sedikit memberontak, dia bingung karena pelukan tiba-tiba itu.

“Sebentar saja, aku mohon. Biarkan aku memelukmu,” Sasuke berbisik di telinganya dan itu membuatnya  sedikit tidak nyaman.

Meskipun Naruto memiliki ingatan jangka pendek, dia merasa jika sebelum hari itu Sasuke selalu berperilaku normal. Dia malas bicara, hanya menghabiskan waktunya untuk berlatih.

Jika memang sedang senggang Sasuke baru akan menyempatkan waktu untuk berkumpul dengan anggota timnya. Seperti ketika mereka memiliki misi darurat tingkat S yang sampai sekarang belum selesai.

Memecahkan misteri wajah guru Kakashi...

Sasuke ikut andil dalam misi ini, dan Naruto menyadari bahwa meskipun Sasuke jarang bicara, Naruto bisa melihat kepedulian Sasuke pada teman-teman mereka melalui tindakannya.

Apa yang belum bisa di mengerti oleh Naruto adalah ucapan Sasuke. Sekali Sasuke bicara, itu akan meninggalkan pertanyaan di otak kecil Naruto yang tidak bisa memahami maksud Sasuke.

Seperti misalnya yang baru saja terjadi:

“Lama tidak bertemu Dobe, aku sangat merindukanmu tapi sayang aku belum bisa kembali sekarang, aku masih punya banyak urusan. jadi pulanglah, tunggu aku dan  jaga dirimu baik-baik, jangan tinggalkan aku lagi...”

Naruto tidak bisa berkata apa-apa, sebenarnya dia begitu terkejut mendengarnya. Selain kata-kata Sasuke yang tidak bisa dia mengerti, Naruto merasa bahwa itu adalah kalimat terpajang yang pernah di ucapkan Sasuke adanya.

Selain di kejutkan oleh ucapan Sasuke. Naruto lebih di kejutkan lagi dengan tindakan Sasuke.

Apa maksud Sasuke menggigit daun telinganya!

Bahkan sampai Naruto tiba di kamarnya, Naruto masih merasakan sesuatu di daun telinganya. Gigitan Sasuke masih meninggalkan sesuatu disana, Naruto menyentuh daun telinganya dan mengapa kosong langit-langit kamarnya;

“Kenapa kau melakukan itu padaku, teme?”

Hatinya resah, dan beban pikirannya pun juga bertambah. Dia merasakan perasaan yang familiar, seperti sebelumnya sudah pernah terjadi di suatu tempat.

Ketika sore tiba, Naruto keluar tidak lupa dengan jaketnya. Dia berjalan menuju ke kedai ramen ichiraku, untuk mengisi perutnya yang kosong karena dia lupa untuk makan siang tadi.

“Yo, Naruto... Kau sudah kembali , bagaimana misi mu?” suara seorang Choji terdengar sehingga membuat Naruto menoleh.

Naruto menjadi murung, “Tidak berjalan dengan baik.”

“Tidak apa, suatu hari kau pasti bisa membawa Sasuke kembali.”

“Ya,”

Naruto dan Choji makanan ramen mereka, Setelah makan di ichiraku Choji mengajaknya untuk pergi ke Yakiniku Q tempat biasa tim mereka kumpul.

Mereka sejak awal sudah memesan tempat, di bagian paling belakang yang tempatnya khusus untuk makan keluarga. Di dalam sana, sudah ada Shikamaru dan yang lainnya.

Naruto mengernyit kala melihat Sai ada di antara teman-temannya, "Kenapa mayat hidup itu disini?”

Orang!!!

Meja di pukul oleh Sakura, sehingga membuat tubuh Naruto menggigil seketika. Hinata di sampingnya kini berusaha agar Sakura tidak mengamuk pada pemuda kuning kesayangannya.

Shikamaru yang mengerti langsung mengambil kendali, "Pesta makan ini khusus untuk menyambut kedatangan Sai”

“Em...” Naruto duduk di samping Sai yang tepat di depannya adalah Hinata, senyum khas Naruto membuat pipi Hinata kembali merah lagi.

Masing-masing yang hadir memperkenalkan diri mereka pada Sai, wajah pria itu hanya tersenyum lembut dan menatap satu persatu wajah teman barunya.

"Baiklah, aku Akimichi Choji dari tim guru Asuma, sama seperti Shikamaru dan Ino. Salam kenal, sai.” Choji tersenyum lalu melanjutkan makannya.

Sai memperhatikannya dan teringat dengan ucapan Sakura tempo hari, dia ingin berkata "Gem....” tapi tangan Naruto sudah lebih dulu menutup mulutnya.

Naruto berbisik; "Ada dua hal yang harus kau hindari Jika ingin hidup. Pertama jangan bilang jelek pada Sakura-chan dan yang kedua, jangan bilang Gemuk atau gendut pada Choji, dia sangat membenci itu.”

Sai mengangguk ketika dia memahami apa yang di katakan Naruto,jadi dia pura-pura  batuk lalu berkata pada Choji: "Salam kenal, Choji"

Selanjutnya adalah giliran Ino yang terlahir ketika gadis itu selesai memperkenalkan dirinya, Sai berpikir sebentar dan menilai penampilan Ino juga menyiapkan kata-katanya agar gadis itu tidak mengamuk seperti Sakura.

Sementara itu, Inner Sakura sudah bersorak menunggu Panggilan apa yang akan Sai berikan pada rival sejatinya itu. Tapi sakura tidak menyangkah jika dia melihat Sai berkata dengan senyum di wajahnya; “Halo, gadis cantik.”

Alarm bahaya di kepala Naruto berbunyi dan matanya langsung menatap ke arah Sakura yang wajahnya sudah memerah dan tidak tahu kenapa Naruto seperti melihat dua tanduk merah muncul di kepala gadis itu.

“Sialan! Pria menyebalkan, kau mengatai ku jelek ketika pertama kali kita bertemu tapi saat kau bertemu dengan Ino, kau memujinya. Apa kau ingin benar-benar mati?” Sakura marah dan sudah mengepalkan tinjunya.

Hinata dan Ino meski dia masih merasa malu karena baru saja di puji oleh pemuda tampan, tetap membantu Hinata untuk menenangkan Sakura yang sedang marah.

Naruto mendekat ke Sai dan berbisik ke telinganya: “Aku lupa satu hal, larangan lain yang tidak boleh kau lakukan adalah memuji gadis lain terutama Ino di depan wajah Sakura-chan"

Sai dengan perasaan dan kepala yang linglung menatap Sakura dengan wajah bodohnya; “Apakah wanita ini begitu sensitif atau memang tidak sadar diri? Aku juga harus mencari jawabannya di perpustakaan besok.”

💙🧡

Nah, seneng gak ku double up?

Hehe, ini aku kuras otak oleh sekarang otak aku kosong beneran.

Sampai jumpa lagi lain waktu

Maaf jika masih ada Typo

Terima kasih sudah membaca

Tinggalin sesuatu di komen yah

KELAHIRAN KEMBALI UNTUK MENGIKAT MATAHARI ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang