Keesokan harinya, Naruto bangun dengan sedikit linglung. Biasanya dia merasakan tangan Sasuke yang masih memeluk dirinya dan aroma khas pemuda itu akan tercium di hitungnya.
Tapi hari ini sedikit berbeda, Naruto tidak merasakan itu semua dan ketika dia meraba kasurnya, dia tidak menemukan Sasuke tidur disampingnya.
Biasanya ketika pagi tiba, dimana Naruto baru saja bangun dia akan merasakan bibir Sasuke. Setiap pagi hari tiba, Sasuke akan mencium bibirnya, dan mengelus kepalanya dengan lembut.
Tindakan Sasuke ini, membuat diri Naruto tanpa sadar masuk kedalam zona nyaman Sasuke, sentuhan Sasuke membuat Naruto melupakan bahwa mereka sedang terjebak didalam zona segi tiga.
Bahkan mampu membuat Naruto sendiri tidak memikirkan tentang perasaan Sakura pada Pria itu, lagi pula cinta tidak dapat di paksakan dan masalah perasaan Sasuke, tidak ada kaitannya dengan dirinya.
Bukan salahnya kalau Sasuke memiliki perasaan. Padanya dan bukan salah Naruto karena dia sejak awal tidak pernah berpikir dan meminta Sasuke berada dalam situasi sejenis ini.
“Ck, kemana perginya si Baka tampan itu?”
Naruto bangkit dari kasur dan membersihkan dirinya, setelah usai tanpa sarapan Naruto pergi menuju kediaman Uchiha. Karena tidak ada tempat lain yang bisa dia pikirkan selain itu.
Sampai disana, Naruto mengernyit. Halamannya kosong, dan seperti tidak ada kehidupan saja. Naruto melangkah masuk kedalam dimana rumah itu adalah kediaman Sasuke bersama dengan keluarganya dulu.
“Apakah tidak ada cara lain lagi? Aku, maksudku kalau aku melakukan itu apakah dia akan terharu atau justru memukul kepalaku?”
“Dengan sifat yang seperti itu aku yakin dia akan membunuhmu. Rapi kalau kau tidak lakukan, dia tidak akan pernah tahu.”
“Jangan bercanda Sasuke, kau saja sampai sekarang belum mendapatkan Naruto, bagaimana kau yakin Karin akan membalas cintaku?”
Huh?
Naruto mengernyit dan mendekatkan telinganya ke dinding. Seseorang di seberangnya pasti adalah Sasuke, dan yang lainnya pasti teman Sasuke.
Tapi kenapa nama dia dibawa-bawa?
”Karena aku sangat mengenal Naru, bukankah kau juga sama sepertiku yang sudah lama mengenal Karin, Suigetsu?”
“Tapi sampai sekarang, dia belum memberimu jawaban kan? Bagaimana jika dia tidak menyukaimu?”
“... Hanya jika Naruto tidak menyukai aku, maka aku mungkin akan meninggalkan Konoha dan tidak akan kembali kesini lagi. Karena Naruto satu-satunya rumahku, jika pintu rumah tidak terbuka untukku maka tidak ada gunanya lagi aku tetapi tinggal disini, benarkan?”
Naruto menggenggam kedua tangannya dengan erat dan kepalanya menunduk. Sasuke bahkan menganggapnya sebagai rumah tempat dia kembali, sementara dirinya masih saja terus menahan perasaannya.
“Sasuke, aku....”
Angin yang lembut tiba-tiba saja berhembus di sekitarnya, Naruto menggigit bibirnya dan menutup matanya kemudian dia mendengar suara lembut Sasuke berbisik di telinganya;
“Dobe, apa yang ingin kau katakan? Bukankah kau harus menatap wajah seseorang saat kau berbicara?”
Terlalu dekat!
Naruto merasa sedikit geli karena telinganya yang terlalu dekat dengan bibir Sasuke.
“Teme! Kau...”
“Balik badanmu dan tatap aku Naru katakan apa yang ingin kau katakan padaku.”
Masih dengan menunduk dan gugup, Naruto membalik tubuhnya tetapi tetap saja jarak mereka terlalu dekat. Dimana Memang dirinya masih sedikit lebih pendek dari Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
KELAHIRAN KEMBALI UNTUK MENGIKAT MATAHARI ☑️
FanfictionKARAKTER BUKAN MILIK SAYA PEMILIK ASLI KARAKTER ADALAH MASASHI KISHIMOTO SUMBER GAMBAR: PINTEREST Ringkaaan: Tujuan Naruto hanya ingin membawa Sasuke kembali, tapi Sasuke mengira bahwa Naruto datang untuk membunuhnya sama seperti Shinobi lain. Kemu...