Keesokan harinya, ketika Naruto bangun dia merasakan badannya akan remuk, semalaman Sasuke memeluknya dan itu membuat Naruto kesulitan untuk tidur. Naruto dengan perlahan menjauhkan tubuh Sasuke dari dirinya dengan pelan karena mengingat luka pada punggung Sasuke.
Naruto keluar dari kamar penginapan, udara disekitar sangat sejuk. Tampaknya masih sangat pagi, sehingga Naruto menemukan penginapan sepi. Hanya ada beberapa orang yang berlalu-lalang, membawa banyak alat mandi.
Tak!
Tak!
Tak!
Mendengar suara itu, Naruto memilih mengikuti sumber suara yang tepat menuju ke halaman depan penginapan. Dia menemukan Hinata dan Sakura sedang berlatih dengan Alat ninja mereka.
Sakura melirik Naruto lalu mengernyit, “Tumben sekali kau bangun pagi, ”
“Huuh, Sakura-chan aku tidak malas seperti Shikamaru tahu.”
“Baiklah-baiklah, Bagaimana dengan Sasuke-kun? Apakah dia tidur dengan nyengak?”
Ck, Teme lagi...
“Ya, dia baik-baik saja.”
Naruto tidak tahu apasih yang membuat Sakura selalu saja mengutamakan Sasuke, Dia kan juga teman satu tim Sakura tapi dirinya selalu diabaikan dan Sakura selalu menolak ketika dia diajak kencan.
Paling syukur jika Sakura hanya mengabaikannya saja dari pada memukulinya hanya karena dirinya berkata sesuatu yang membuat Sakura kesal atau ketika dia menggunakan Oiroke no Jutsu
“Hei, kau sedang tidak sibukkan?” Sakura tiba-tiba bertanya dan itu membuat Naruto senang.
“Ya... ya... Aku sedang senggang, apa kita akan berkencan Sakura-chan?” Naruto mengutarakan pikirannya.
Pletek!
“Apa yang kau bicarakan, Baka? Aku bertanya karena ingin memintamu membantu Hinata yang sedang berlatih, aku masih sibuk mengurus kunai ku jadi pergi dan bantu Hinata!”
“Aduh... Aduh... Iya aku bantu Hinata, tapi lepaskan dulu tanganmu Sakura-chan.... ” Telingaku sakit tahu, kau menariknya terlalu keras bisa putus nanti.
Naruto melihat Hinata yang sudah menunjukan kepalanya, lagi. Kenapa sih? Naruto tidak mengerti dan tidak ingin memikirkannya juga, “Ayo Hinata, aku akan coba ?menyerang mu dan kau cobalah untuk menangkis serangan ku”
“B-baik, N-Naruto-Kun... ”
Wajah Hinata merah lagi, itu tidak lepas dari mata Naruto. Jika Naruto lihat memang Hinata tidak kalah manis dari Sakura. Dia kemudian berkata pada Hinata, “Kali ini jangan pingsan yah, aku tahu wajahku tampan...”
’Tampan dari mana, jelek begitu kenapa bisa Hinata suka?’ pikir Sakura ketika dia mendengar ucapan Naruto yang tergolong terlalu percaya diri.
“T-tidak akan pingsan, N-Naruto-kun aku siap...”
“Baiklah mari kita mulai.”
Naruto menyerang, sementara Hinata akan menangkis. Naruto tidak terlalu serius sebab ini hanya sebuah latihan, hanya memang gerakannya agak cepat sehingga Hinata harus benar-benar fokus.
Kali ini Hinata bisa mengatasinya karena dia tidak melihat wajah Naruto, fokusnya hanya pada serangan Naruto saja sehingga dia tidak pingsan seperti biasa. Teman-teman tim Hinata serta guru mereka yang sudah bangun memperhatikan keduanya, dan mereka cukup heran karena Hinata bisa mengatasi hal ini.
“Wow, sekarang aku tahu dimana kelemahan Hinata. Itu pasti wajah Naruto yang jelek, Iyakan Akamaru?”
Guk!
KAMU SEDANG MEMBACA
KELAHIRAN KEMBALI UNTUK MENGIKAT MATAHARI ☑️
FanficKARAKTER BUKAN MILIK SAYA PEMILIK ASLI KARAKTER ADALAH MASASHI KISHIMOTO SUMBER GAMBAR: PINTEREST Ringkaaan: Tujuan Naruto hanya ingin membawa Sasuke kembali, tapi Sasuke mengira bahwa Naruto datang untuk membunuhnya sama seperti Shinobi lain. Kemu...