Sore Harinya, Naruto terbangun dari tidurnya. Dia berkedip beberapa kali untuk menyesuaikan pandangan matanya. Seharian dia merasa cukup lelah, padahal dia tidak banyak melakukan apa-apa.
Setelah dirinya di tarik oleh Sasuke menuju tempatnya, dia menghabiskan waktu bermain dengan kucing hitam itu sedikit lebih lama setelah memberinya makan siang, kemudian karena agak lelah Naruto memutuskan untuk tidur siang.
Dia tidak pernah menyangka bahwa ketika dirinya bangun dia lagi-lagi akan menemukan dirinya berada di dalam pelukan Sasuke. Itu benar, kali ini bukan Naruto yang memeluk tapi Sasuke.
Dirinya sekarang menjadi guling Sasuke. Sasuke memeluknya, dan kepala naruto tepat berada di dada laki-laki seusianya itu, Naruto dengan jelas bisa mencium aroma dari pakaian Sasuke.
Pelukan Sasuke juga terasa hangat dan nyaman. Tanpa sadar, di wajah Naruto muncul rona merah merona.
Naruto dengan pelan mengangkat kepalanya dan berniat untuk lepas dari pelukan Sasuke, tapi dia jelas tidak bisa melakukannya dengan muda.
’Sial, Teme ini makan apa sih? Kenapa tidak bisa lepas, seperti genggaman Chouji saja. ’ Naruto membatin, kemudian dia dengan perlahan mencoba untuk melihat wajah Sasuke, mungkin saja orang ini sedang mengerjai dirinya dengan cara pura-pura tidur.
Tapi, ternyata dia salah. Naruto tidak menemukan sesuai yang mencurigakan dari wajah Sasuke, teman yang selalu dia anggap sebagai rival itu benar-benar sedang tidur.
Naruto ingin menangis saja setelah melihat kenyataan didepan matanya, dia cemberut sungguh dunia tidak adil padanya. ‘kenapa bukan aku saja yang punya wajahmu, dattebayo?'
Ketika Naruto sadar dengan apa yang baru saja dia katakan, Naruto menggelengkan kepalanya, ‘Tidak, aku jelas lebih tampan.’
Naruto mengamati wajah Sasuke dari dekat, Sasuke punya kulit putih, untuk wajah Naruto tidak akan Mendeskripsikan itu yang jelas ketika Sasuke sedang tertidur dia terlihat jauh lebih bersahabat dan tidak menyebalkan.
“Hm...”terdengar gumaman di telinga Naruto.
“Kau sudah bangunkan? Sekarang lepaskan aku, teme!” Naruto bergerak-gerak agar Sasuke segera melepaskan dirinya.
“...” Tidak ada jawaban, Sasuke masih mencoba untuk memfokuskan pandangannya. Bagaimanapun juga ketika dia baru saja bangun, dia seperti melihat Wajah Naruto yang sudah kaku.
“Tidak, aku tidak akan melepaskan mu, nanti kau akan pergi meninggalkan aku lagi...” mata Sasuke kembali terpejam, bibirnya menyentuh dahi Naruto, dia ingin seperti ini selamanya.
“Hei! Lepaskan aku teme, apa yang baru saja kau katakan? Memang kemana aku akan pergi?” Naruto bertanya pada Sasuke, jangan kira itu karena dia penasaran.
Salah besar! Naruto ingin segera lepas dari Sasuke karena dia merasa bahwa dirinya sudah tidak tahan lagi, jantungnya berdetak kencang diluar kendalinya, lalu kali ini dia menyadari bahwa udara di sekitarnya mulai panas.
Naruto dibuat terkejut dengan sesuatu yang mendarat di dahinya! Itu Jelas bisa di kategorikan sebagai ciuman, Sasuke menciumnya lagi meski yang sekarang bukan di bibir, tapi kan tetap saja itu membuat Naruto kaget.
“Teme! Aku bilang lepaskan aku astaga aku sudah tidak tahan tahu... Aku ingin baung air...”
Sasuke membuka matanya, kemudian menatap Naruto dengan tersenyum lembut, “Ingin pergi? Beri aku tip dulu,” ucapnya sambil mengarahkan telunjuknya pada bibirnya.
Puk!
Tangan Naruto terangkat, kemudian dia memukul pelan area bibir Sasuke yang mana di sana masih ada jari Sasuke, ‘Uhm, itu sedikit nyeri tahu. ’ pikir Sasuke, jika tidak percaya lakukanlah sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
KELAHIRAN KEMBALI UNTUK MENGIKAT MATAHARI ☑️
FanfictionKARAKTER BUKAN MILIK SAYA PEMILIK ASLI KARAKTER ADALAH MASASHI KISHIMOTO SUMBER GAMBAR: PINTEREST Ringkaaan: Tujuan Naruto hanya ingin membawa Sasuke kembali, tapi Sasuke mengira bahwa Naruto datang untuk membunuhnya sama seperti Shinobi lain. Kemu...