Seorang gadis cantik berpipi mandu baru saja menyelesaikan aktivitasnya untuk membersihkan dirinya di kamar mandi yang kebetulan ada di dalam kamar. Ia segera meraih seragamnya yang masih tergantung di dalam almari. Gadis itu langsung memakai seragamnya dengan rapi, tak lupa ia juga memakai dasi berwarna hitam dengan logo sekolahnya di ujung, hingga menyentuh lehernya. Untuk sentuhan terakhir, ia memakai rompi sebagai luaran seragamnya.
Rambut panjangnya ia biarkan tergerai seperti biasanya. Setelah memakai make up tipis yaitu bedak dan liptint, ia langsung menyemprotkan parfum ke seragamnya lalu meraih tasnya yang berada di atas tempat tidur. Tak lupa ia juga mengambil sebuah rompi bertuliskan 'OSIS' di bagian punggungnya karena hari ini dia bertugas untuk berjaga di depan gerbang sekolah untuk mengecek kelengkapan atribut seragam siswa-siswi di sekolahnya.
Usai memastikan semuanya sudah siap dan tidak ada yang tertinggal, gadis itu pun segera turun ke bawah untuk sarapan bersama adik semata wayangnya yang masih duduk di bangku SMP.
"Morning, El" sapanya hangat, kemudian mencium pipi Ella sekilas.
"Morning, eonnie!" Ella tersenyum lebar menyambut kedatangan kakaknya.
"Sarapan apa hari ini?" tanya Jennie saat ia baru saja duduk di kursinya.
"Sereal seperti biasa, eonnie" Ella menunjukkan mangkok berisi sereal fruit loops favoritnya dan juga susu rasa plain.
"Ella mau roti?" Jennie mengambil sehelai roti di hadapannya, kemudian mengoleskan selai strawberry favoritnya.
"Aniya~ Ella makan sereal saja, eonnie"
Jennie mengangguk paham. Setelah mengoleskan rotinya dengan selai, Jennie melipat rotinya menjadi bentuk segitiga, kemudian mulai melahapnya.
Tak banyak percakapan yang terjadi di meja makan. Jennie hanya sesekali bertanya kepada adiknya, apa yang akan dia lakukan hari ini di sekolahnya, jadwal mata pelajaran hari ini, sudah mengerjakan PR atau belum, dan berbagai pertanyaan dasar pada umumnya. Hingga tidak terasa, sarapan keduanya pun telah habis tak bersisa. Bertepatan dengan itu, suara klakson dari bus sekolah Ella mulai terdengar, pertanda bahwa Ella harus segera berangkat sekarang juga.
"Eonnie, bus sekolahnya sudah datang. Ella berangkat dulu nee?" pamit Ella.
"Hati-hati, sayang. Kabari eonnie jika sudah tiba di sekolah" mereka berdua saling berpelukan sekilas, sebelum akhirnya Ella berlari keluar rumahnya.
Jennie melirik jam dinding yang berada di ruang makan. Ternyata jam telah menunjukkan pukul 06.15. Jennie pun segera meneguk sisa jus jambu terakhirnya, kemudian bergegas berangkat ke sekolah karena hari ini ia harus tiba di sekolah tepat pukul 06.30 untuk menjaga gerbang.
Baru saja Jennie membuka pintu rumahnya, lagi-lagi ada sosok yang mengagetkannya berdiri tepat di depan pintu, membuat langkahnya terhenti.
"Kamchagiya!" Jennie mengelus dadanya karena kaget.
Jennie tertegun sejenak saat melihat penampilan orang itu. Seragamnya rapi, tidak ada gulungan di lengannya seperti biasa, bahkan ia juga memakai vest. Jennie tidak menyangka, ternyata orang ini benar-benar menepati janjinya.
"Kau benar-benar menjemputku?" tanya Jennie memastikan.
"Dengan kau melihatku sudah ada di rumahmu sepagi ini, menurutmu aku sedang melakukan apa? Bermain catur?" lagi-lagi tampangnya hanya datar, padahal ucapannya barusan telah berhasil membuat Jennie terkekeh karena lucu.
"Ya ya ya. Kita berang-"
"Kau sudah sarapan?" Lisa menatap Jennie dengan intens.
Jennie mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Perfect Meet Trouble Maker [END]
Fanfic"Arrgghhh...bisakah sehari saja kau berhenti mencari masalah?! Aku lelah, Lisa!" teriak Jennie frustasi. "Aku akan. Asal kau menjadi milikku!" tatapan Lisa menembus ke dalam mata Jennie. G!P 18+ 🔞🔞🔞