10

14K 979 15
                                    

Mobil kelima inti Alaska berhenti di depan sebuah restoran yang cukup mewah. Di parkiran sudah terisi penuh oleh jajaran motor-motor besar yang berjumlah ratusan. Lisa segera memarkirkan motornya di lahan parkiran khusus yang memang sudah disediakan untuknya dan keempat inti Alaska yang lain.

"Anggotamu sangat banyak, hon" Jennie berdecak kagum melihat ratusan motor yang saling berjajar rapi.

"Ini belum semua, baby. Jika semua anggota bisa ikut, jumlahnya akan lebih banyak dari ini. Ini hanya seperempat dari anggota yang kumiliki" ungkap Lisa.

"Jinjja? Berapa banyak anggota yang Alaska miliki, hon?"

"Mungkin sekitar 1000, entahlah aku tidak tahu berapa pastinya"

"Daebak! Ini benar-benar luar biasa" kata Jennie takjub.

"Dan mereka semua akan dengan senang hati menjaga dan mengawal ibu ketua kesayangan mereka" bisik Lisa kemudian menciumi pipi Jennie.

"Ahahaha...berhenti, hon. Geli"

"Baiklah, asal kau gantian menciumku" pinta Lisa.

"Dimana?"

"Seluruh wajahku"

"Baiklah!"

Jennie berjinjit untuk mencium seluruh wajah Lisa. Dimulai dari kening, kedua matanya, pipi Lisa, lalu berlanjut ke hidung mancung Lisa dan terakhir ciuman Jennie mendarat tetap di bibir Lisa. Awalnya Jennie hanya berniat mengecupnya saja, namun saat akan menjauhkan wajahnya, Lisa justru menarik tengkuk Jennie dan mulai melumatnya.

Lisa sedikit menggigit pelan bibir Jennie, meminta akses untuk masuk. Jennie reflek membuka mulutnya dan membiarkan lidah Lisa menari bebas di dalam mulutnya. Kedua tangannya sudah dikalungkan di leher Lisa. Jennie memejamkan matanya berusaha menyeimbangi ciuman Lisa yang semakin memanas. Tangan Lisa tanpa sadar meremas pinggang Jennie.

"Mmhhh..." desahan tertahan keluar dari mulut Jennie.

'Bugghhh'

Pukulan keras mendarat di kepala Lisa, membuatnya secara otomatis melepaskan ciumannya dengan Jennie.

"Yak pabo-ya! Lihat tempat dimana kau berciuman sialan! Kupikir kau akan berhenti makanya kubiarkan. Tapi ternyata justru semakin menjadi" omel Seulgi, sang pelaku pemukulan.

"Mengganggu saja" dengus Lisa kesal.

"Mwo?! Jika ingin bercinta, sewa hotel! Jangan di parkiran, bodoh!" Seulgi kembali memukul kepala Lisa.

"Hentikan, bear! Kau bisa menyakiti kekasihku" protes Jennie yang tidak terima Seulgi terus memukuli Lisa.

"Haish...bucin!" cibir Seulgi, namun Jennie hanya menjulurkan lidahnya ke arah Seulgi.

"Kajja masuk! Semuanya sudah menunggu" ajak Ryujin.

Mereka semua pun langsung memutuskan untuk masuk ke dalam dimana anggota Alaska sudah menunggu kedatangan para inti Alaska.

'Greeekk'

Suara decitan kursi terdengar saat seluruh anggota Alaska yang sudah berada di dalam restoran kompak berdiri kala menyadari inti Alaska yang memasuki restoran. Mereka semua membungkukkan badan, memberikan tanda hormat kepada pemimpin mereka.

"Pastikan tidak ada rokok dan minuman keras karena aku membawa kekasihku kemari. Jika kalian ingin, lakukan itu nanti di markas setelah acara selesai
Jika ada yang melanggar, kupastikan ini hari terakhir kalian menikmati rokok dan alkohol" suara Lisa terdengar sangat tegas.

Mau tidak mau semuanya patuh akan perintah Lisa jika tidak ingin berakhir di rumah sakit atau bahkan kuburan.

"Hon, tidak perlu sampai seperti itu. Aku tidak masalah" Jennie menyentuh bahu Lisa agar menarik aturannya kembali.

When Perfect Meet Trouble Maker [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang