25

9K 764 19
                                    

"Hati-hati, hon" Jennie terlihat sedang menuntun Lisa untuk keluar dari dalam mobil.

"Nee baby" Lisa memegang tangan Jennie dan keluar secara perlahan.

Sudah sejak 3 hari sejak kepulangan Lisa dari rumah sakit. Dan hari ini ia sudah bisa kembali ke sekolah meski dengan pengawasan ketat karena lukanya belum sepenuhnya mengering. Bahkan, yang menyetir mobil adalah Jennie. Karena gadis berpipi mandu itu tidak membiarkan Lisa untuk mengemudi sampai lukanya benar-benar sembuh.

"Monkeeyyyy...!!!"

Teriakan seseorang menghentikan langkah keduanya saat mereka akan melangkah masuk ke gedung B, sebab Jennie harus mengantarkan Lisa terlebih dahulu menuju ruang kelasnya.

"Rupanya kau, chikin" ujar Lisa.

Jisoo datang bersama Rosè dan menghampiri keduanya.

"Kau sudah baik-baik saja, monkey?" Jisoo tampak meneliti kondisi Lisa.

Lisa hanya berdehem dan mengangguk.

"Jika ada yang sakit, kau bisa mengatakannya padaku dan aku akan mengatakannya pada Jennie" ucap Jisoo.

"Yak! Kenapa begitu? Kukira kau akan sigap membantu Lisa" protes Rosè.

"Bukan begitu, babe. Manusia es ini cukup keras kepala dan hanya Jennie yang bisa menanganinya. Sebaliknya, dia akan membunuhku jika aku menentang ucapannya" Jisoo membela diri.

"Kau memang pantas mendapatkannya" jawab Lisa dengan wajah datar.

"Lihat! Dia memang selalu kejam padaku, Chipmunk. Dia menyebalkan" Jisoo bergelayut manja di lengan Rosè dan merengek seperti bocah.

Lisa hanya memberikan tatapan jijiknya.

"Aigoo...sudah! Berhentilah merengek, Chu! Kau terlihat buruk" cibir Rosè, membuat Lisa tersenyum penuh kemenangan. Sementara Jisoo memasang wajah cemberutnya.

"Kajja kita ke kelas! Lisa tidak boleh berdiri terlalu lama" ajak Jennie, melerai pertikaian yang ada.

Rosè dan Jisoo pun setuju.

Jennie dengan hati-hati menuntun langkah Lisa, memastikan tidak ada satu benda pun di sekitar mereka yang bisa menyakiti Lisa. Ia bahkan dengan suka rela membawakan tas milik Lisa. Awalnya, Lisa menolak karena tidak ingin merepotkan kekasihnya. Namun, dengan seribu satu cara dan berakhir dengan ancaman, Lisa akhirnya menurut dan membiarkan Jennie membawa tas miliknya.

Awalnya, Jennie sedikit cemas saat membawa Lisa untuk melewati koridor sekolah. Banyak siswa-siswi di sana. Ia hanya takut jika para murid masih memberikan tatapan intimidasi kepadanya dan berakhir membuat Lisa curiga dan menyadari situasi yang ada.

Namun, akhirnya ia bernafas lega saat semua siswa-siswi tidak lagi menatap aneh ke arahnya, bahkan memilih untuk sibuk dengan urusan masing-masing. Ini berkat para inti Alaska yang sudah berhasil meyakinkan dan mengonfirmasi tentang kebenaran berita tersebut. Suasana sudah berhasil kondusif dan tidak ada lagi perundungan yang diterima oleh Jennie.

Tak terasa, langkah mereka sudah tiba di kelas 11 IPS 4. Kelas Lisa dan Jisoo. Jennie tetap menuntun langkah Lisa hingga sampai ke bangkunya dan meletakkan tas milik Lisa pada gantungan di sisi meja.

"Aku harus segera kembali ke kelas. Bel akan berbunyi 5 menit lagi" ucap Jennie.

Lisa mengangguk, "Gomawo baby sudah mengantarku"

"Aku pamit, nee? Jaga dirimu baik-baik, hon. Saranghae" Jennie mengecup ujung hidung Lisa sekilas.

Lisa tersenyum.

When Perfect Meet Trouble Maker [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang