Wajah Seulgi tampak muram. Berbeda dengan keempat sahabatnya yang justru menahan tawa. Sedangkan para gadis tampak tidak peduli dan sibuk menikmati cemilan yang mereka beli dari minimarket di depan rumah sakit.
"Aston Martin-ku..." lirih Seulgi.
"Sabar, bear. Irene tidak sengaja. Harusnya kau bersyukur, bukan kekasihmu yang lecet. Hanya pintu mobilmu" Jisoo menenangkan sembari menahan tawanya.
Irene memarkirkan mobil Seulgi terlalu rapat dengan tembok sekat yang ada di parkiran basement rumah sakit. Saat Irene hendak keluar, pintu dari mobil seharga nyaris 4 milyar won itu sukses membentur tembok cukup kuat dan meninggalkan bekas penyok yang cukup dalam.
Seulgi sangat shock saat mengetahui hal itu. Namun, ia juga tidak bisa marah pada Irene atau berakhir dengan dia yang justru digantung hidup-hidup di tiang listrik oleh kekasih kesayangannya itu. Sepertinya para jagoan ini memang tunduk dan patuh pada gadis mereka masing-masing.
"Sudah, jangan menangis. Aku akan membelikanmu permen kapas berbentuk mickey mouse sebagai gantinya" bujuk Wendy saat melihat mata Seulgi yang mulai berkaca-kaca.
"Ya! Kau pikir aku anak kecil hah?! Lagipula itu tidak sebanding!" omel Seulgi membuat Wendy dan Jisoo sontak tertawa.
"Kau tampak menggelikan dengan wajah memelasmu itu, bear" ledek Jisoo, masih belum berhenti dari tawanya.
"Tutup mulutmu, ayam! Sebelum aku menggores paku ke Lykan Hypersport-mu!" ancam Seulgi, membuat Jisoo otomatis terdiam.
Jisoo tidak akan membiarkan mobil seharga 4,5 milyar won miliknya tergores begitu saja karena sebuah paku.
"Dan aku akan menancapkan paku itu ke lehermu sampai hal itu terjadi" Jisoo melirik sinis ke arah Seulgi, namun beruang itu mengabaikannya.
"Mengapa kita tidak incar saja AMG-One milik Ryujin?" bisik Wendy kepada Seulgi.
Mobil keluaran brand Mercedes yang dibanderol dengan harga sekitar 3,5 milyar won itu sepertinya cukup menarik untuk dijadikan incaran oleh para tiga idiot itu.
Seringai muncul di wajah Seulgi.
"Kau benar! Kita akan membeli cat besok dan sedikit menghias kacanya" jawab Seulgi antusias, namun dengan suara pelan.
"Aku akan menambahkan beberapa stiker lucu untuk body-nya" sahut Jisoo tidak kalah semangat.
"Dan aku akan memotong tangan kalian jika hal itu terjadi"
'Gluukk'
Mereka bertiga langsung menelan ludahnya susah payah saat mendengar suara Ryujin. Tidak menyangka bahwa manusia kutub setelah Lisa itu mendengarkan percakapan mereka.
"Kenapa tidak mengincar mobil ketua? Itu jauh lebih baik dari apapun" saran Ryujin.
"Yak! Kami masih belum ingin mati!" tolak ketiganya mentah-mentah.
Merusak mobil seharga 10 milyar won adalah rencana paling buruk yang pernah ada.
"Memang sudah sepatutnya menyayangi nyawa sendiri" balas Ryujin santai.
Ketiganya hanya mampu menahan kekasalan mereka. Menghadapi manusia es batu memang perlu kesabaran ekstra, apalagi sang ketua yang hanya memasang wajah manisnya jika di hadapan sang kekasih.
'Cklekk'
Pintu ruang pemeriksaan terbuka, membuat mereka semua mengalihkan atensi mereka.
"Siapa di antara kalian yang merupakan kekasih pasien? Ikut ke ruanganku, kita perlu bicara" ujar sang dokter yang baru saja keluar dari ruang pemeriksaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Perfect Meet Trouble Maker [END]
Fanfiction"Arrgghhh...bisakah sehari saja kau berhenti mencari masalah?! Aku lelah, Lisa!" teriak Jennie frustasi. "Aku akan. Asal kau menjadi milikku!" tatapan Lisa menembus ke dalam mata Jennie. G!P 18+ 🔞🔞🔞