"Arrgghhh...bisakah sehari saja kau berhenti mencari masalah?! Aku lelah, Lisa!" teriak Jennie frustasi.
"Aku akan. Asal kau menjadi milikku!" tatapan Lisa menembus ke dalam mata Jennie.
G!P
18+ 🔞🔞🔞
"Hon, kau ingin sarapan dengan apa?" kepala Jennie menyembul dari balik pintu.
Lisa baru saja selesai mandi dan hendak memakai seragamnya. Namun, Jennie yang semula sudah turun ke bawah untuk membantu Yoona menyiapkan sarapan, memutuskan kembali ke atas untuk mengecek keadaan Lisa.
"Apa saja. Aku akan memakannya" jemari panjang Lisa sedang sibuk mengaitkan kancing seragamnya.
"How about sandwich?" entah sejak kapan, Jennie sudah berdiri di depan Lisa.
Lisa mengangguk.
Gadis berpipi mandu itu menepis tangan Lisa dan mengambil alih untuk mengaitkan kancing seragam Lisa. Jennie juga meraih dasi, kemudian memasangkannya pada kerah seragam sang kekasih.
"Ingin memakai rompi?" tanya Jennie memastikan.
Lisa menggeleng, "Panas, baby. Kemeja saja"
"Baiklah. Rambutmu ingin dikuncir, honey?"
Lisa tersenyum kemudian mengangguk.
"Duduklah" Jennie menuntun langkah Lisa untuk duduk di kursi meja riasnya.
Sejak kedatangan Lisa di hari Sabtu, eomma dan appa Jennie tidak mengijinkan Lisa untuk pulang. Dan berakhirlah Lisa di tempat ini sekarang, berada di dalam kamar Jennie, sedang bersiap untuk pergi ke sekolah bersama.
Lisa sudah duduk di kursi rias Jennie, sedangkan gadis kesayangannya tengah sibuk mencari sesuatu di dalam laci.
"Got it!" Jennie berhasil mendapatkan kuncir hitam miliknya.
Jennie menyalakan hairdryer untuk mengeringkan rambut Lisa yang basah terlebih dahulu. Barulah ia meraih sisir yang ada di atas meja dan mulai menyisir rambut Lisa perlahan. Tercium aroma vanilla dari rambut Lisa karena ia menggunakan shampo milik Jennie. Dengan telaten, Jennie mengumpulkan setengah rambut Lisa di tangannya dan merapikannya, memastikan tidak ada rambut yang terlepas dari tangannya. Setelah dirasa rapi, Jennie mulai mengikat setengah rambut Lisa menggunakan karet rambut yang sebelumnya sudah ia siapkan.
"You look so handsome, baby" Jennie mengecup pipi Lisa dan tersenyum bangga akan hasil karyanya.
"Gomawo, baby. Kau terbaik" Lisa menarik tangan Jennie agar gadis itu duduk di pangkuannya.
"Hon, lihatlah dirimu! Kau tampak sangat menakjubkan walau hanya dari samping" puji Jennie.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kekasihnya terlihat sangat menawan dan sempurna pagi ini. Jennie yakin, siapapun yang melihat Lisa pasti akan langsung jatuh hati.
"Itu semua karenamu, baby. Kau selalu melakukan yang terbaik untukku" Lisa mencium pipi Jennie.
Jennie tersenyum. Matanya sibuk menjelajahi setiap garis di wajah Lisa. Kekasihnya ini memang memiliki bentuk wajah yang sangat sempurna. Mata hazel-nya yang tajam, hidung mancung serta rahang tegas, dan jangan lupakan bibir tebal yang selalu menjadi candu untuk Jennie. Tangan Jennie tanpa sadar bergerak menelusuri setiap inci wajah Lisa dan berakhir pada leher gadis jangkung itu. Jennie menggigit bibirnya sendiri saat tidak sengaja melihat tonjolan di leher Lisa yang bergerak naik-turun. Entah kenapa ia merasa panas pada tubuhnya hanya karena menyaksikan hal itu.