06

12K 1K 32
                                    

"Hei...beruang! Jangan serakah! Berikan hasil tangkapanmu pada kami" teriak Wendy.

Wendy sibuk mendongakkan kepalanya ke atas, menatap Seulgi yang masih asyik memetik buah apel dan mengumpulkannya di kemeja seragam yang ia pakai, tidak peduli jika itu akan mengotori bajunya.

'Bugghh'

"Ya monkey! Tidak bisakah kau melemparnya dengan santai?!" keluh Wendy saat merasakan sebuah apel mendarat tepat mengenai keningnya.

Ya, itu adalah ulah Lisa yang masih berada di atas pohon, memberikan tatapan datarnya kepada Wendy.

Lisa dan Seulgi secara kompak memanjat sebuah pohon apel yang tumbuh rimbun di belakang sekolah. Mereka sedang malas ke kantin lalu memutuskan untuk pergi ke taman belakang dan menemukan sebuah pohon apel yang tampak menggiurkan dengan buah yang menggantung lebat. Tanpa berpikir lama, Lisa dan Seulgi langsung memanjatnya. Sedangkan Ryujin, Jisoo dan Wendy menunggu di bawah, bertugas menangkap apel-apel yang berhasil mereka berdua petik.

"Li, ambil yang ada di sebelahmu! Di sana terlihat banyak dan besar-besar" tunjuk Jisoo.

Lisa hanya menurut dan memetik buah apel sesuai dengan perintah Jisoo. Tidak biasanya sang ketua mau diperintah seperti ini. Lisa mengambil beberapa, kemudian menjatuhkannya ke bawah, tepat mendarat di sebuah kain yang sengaja dipasang dan dibentangkan di bawah. Lebih tepatnya itu adalah seragam milik Wendy.

"Bear! Mana hasilmu?! Jangan sibuk makan saja!" kesal Jisoo karena sedaritadi Seulgi hanya memakan apelnya, tanpa melemparnya ke bawah.

"Hasil yang didapatkan Lisa sudah cukup banyak. Jadi diamlah dan biarkan aku menikmati ini" kata Seulgi santai.

"Sialan! Kau benar-benar serakah, beruang!" umpat Wendy.

"Dan aku tidak peduli" Seulgi tampak begitu santai menikmati apel yang berhasil ia petik, tidak sadar bahwa marabahaya tengah mengintainya.

"AAAAA...!!!"

'Bugghh'

Tubuh Seulgi mendarat dengan mulus ke tanah.

"Pabo-ya! Kau menendangku, monkey?! Sialan kau!" umpat Seulgi, mengusap pinggangnya yang nyeri akibat terjatuh dari pohon.

Beruntung pohonnya tidak terlalu tinggi, sehingga tidak ada cedera serius yang Seulgi alami. Mungkin hanya pegal-pegal saja.

Sang pelaku penendangan hanya memasang ekspresi datar tak bersalah miliknya. Sedangkan Jisoo dan Wendy sudah tertawa terbahak-bahak menyaksikan Seulgi yang ternistakan oleh seorang Lalisa Manoban.

"Sudah kukatakan, jangan serakah, bear! Sekarang lihat? Apa yang terjadi padamu? Lisa mengusirmu secara tidak terhormat dari atas sana" Wendy tertawa meledek.

"Diamlah, Olaf! Kau tidak tau betapa menyakitkannya ini huh?!" gerutu Seulgi, berusaha bangkit berdiri.

"Tentu tidak. Bukan aku yang ditendang, tapi kau! Sungguh malang nasibmu, bear" Wendy sulit menghentikan tawanya.

Seulgi hanya diam dengan wajah tak bersahabat dan mulut yang sibuk berkomat-kamit entah mengucapkan apa.

'Bughh'

Lisa berhasil mendarat di tanah dengan kedua kakinya.

"Cukup?" tanya Lisa.

Ryujin mengangguk, "Lebih dari cukup, Li"

"Wen, bawa!" perintah Lisa kepada Wendy.

Wendy pun segera bergegas mengambil seragamnya yang semula dibentangkan dengan berisi banyak buah apel di dalamnya. Ia berjalan mengikuti Lisa yang sudah lebih dulu meninggalkan area taman belakang.

When Perfect Meet Trouble Maker [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang