Hari-hari menegangkan telah berakhir. Ya, ujian sudah selesai digelar sejak minggu lalu. Kini, saatnya siswa-siswi SMA Global International menikmati waktu kosong mereka dengan classmeeting.
Jennie, Rosè dan Irene sudah menghilang sejak pagi tadi sebab ketiganya harus turun ke lapangan untuk menjalankan tugas mereka mengurus classmeeting yang tengah berlangsung. Sedangkan Yeji dan Joy, mereka bergabung untuk menyemangati tim basket yang tengah berlomba, karena basket menjadi salah satu ajang yang dilombakan pada acara classmeeting tahun ini.
Lima onggok manusia terlihat duduk dengan santai di kantin, tidak peduli dengan suara riuh penonton yang sejak tadi menggema dari lapangan.
"Apakah kita akan terus berdiam di sini? Sejujurnya aku bosan" Wendy menghela nafasnya panjang.
"Tidak hanya kau. Aku juga bosan, tapi kita sudah tidak bisa membolos" Seulgi meletakkan kepalanya di atas meja.
"Kita bisa. Asal siap untuk mati" Jisoo tertawa.
"Yak chikin! Aku masih sayang dengan nyawaku" tolak Wendy mentah-mentah.
"Bagaimana jika kita bermain futsal?" usul Jisoo.
"Seluruh lapangan sudah dipakai oleh OSIS, pabo-ya!" Seulgi memukul kepala Jisoo.
"Yak! Tanpa memukul berapa?!" protes Jisoo tidak terima.
"Tidak perlu. Aku sudah kaya" sombong Seulgi.
"Dasar beruang!" dengus Jisoo kesal.
'Greeekk'
Lisa bangkit dari kursinya.
"Kau ingin kemana, monkey?" tanya Wendy.
"Menemui Jennie. Aku merindukannya" Lisa segera berlalu meninggalkan keempat sahabatnya.
"Haish...bucin! Yak! Tunggu kami, monkey" teriak Wendy, mengejar langkah Lisa.
Jisoo, Seulgi dan Ryujin juga ikut mengekor di belakang.
Mereka sebenarnya tidak tahu dimana Jennie berada, sebab anggota OSIS memang terus berpindah-pindah tempat untuk mengecek situasi dan kondisi. Namun, Jennie sempat mengirimkan rundown acaranya kepada Lisa sehingga gadis jangkung itu tahu dimana keberadaan sang kekasih.
Langkah kelima inti Alaska terhenti di pinggir lapangan basket. Lisa memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana dan menatap datar ke arah kerumunan manusia yang tengah bersorak gembira menyaksikan pertandingan basket yang sedang berlangsung.
Wendy langsung bersorak heboh kala melihat Joy yang tengah berdiri di antara para anggota cheerleaders. Begitu juga dengan Ryujin yang diam-diam tersenyum memperhatikan Yeji.
Lisa mengedarkan pandangannya untuk mencari sang kekasih dan menemukan Jennie tengah berada di dekat kursi panitia. Karismanya semakin terpancar kala Jennie mengenakan jas OSIS serta sebuah HT di tangannya dengan earmonitor yang terpasang di telinganya. Rambut panjangnya sengaja diikat satu, membuat Lisa sama sekali tidak berkedip. Kekasihnya itu terlihat benar-benar sempurna.
"Ingin menghampirinya?"
Lisa sedikit tersentak dengan suara Ryujin yang tiba-tiba tertangkap oleh indera pendengarannya.
Lisa menggeleng, "Aku akan tetap di sini"
Ryujin mengangguk paham.
Saat ini pertandingan basket tengah berlangsung antara kelas Kai melawan kelas Haruto. Hanya dengan melihat, tentu mereka semua tahu siapa yang unggul dalam permainan ini. Skor menunjukkan angka yang terpaut cukup jauh. 36 untuk kelas Kai dan 12 point untuk kelas Haruto. Waktu pertandingan tersisa 1 menit lagi. Tidak akan mungkin untuk Haruto cs mengejar ketertinggalannya. Lisa hanya menonton tanpa berniat mendukung pihak manapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Perfect Meet Trouble Maker [END]
Fanfiction"Arrgghhh...bisakah sehari saja kau berhenti mencari masalah?! Aku lelah, Lisa!" teriak Jennie frustasi. "Aku akan. Asal kau menjadi milikku!" tatapan Lisa menembus ke dalam mata Jennie. G!P 18+ 🔞🔞🔞