23

8K 748 16
                                    

Keberadaan inti Alaska tampak tidak se-rusuh biasanya. Seulgi, Jisoo, Wendy yang biasanya sudah berlarian di sepanjang koridor karena meledek satu sama lain, kini datang dengan wajah tanpa semangat. Langkah mereka diseret, sepertinya mereka enggan berada di sekolah. Ryujin tetap seperti biasanya, memasang ekspresi datar namun kali ini lebih dingin dari biasanya. Tidak satu pun siswa-siswi berani menyapa mereka.

Para gadis telah berada di gedung mereka. Hari ini Jennie datang bersama ayahnya, karena Lisa masih berada di rumah sakit dan menjalani perawatan intensif. Sementara yang lain, dijemput oleh pasangan mereka masing-masing seperti biasa.

"Sunbae...!" teriakan seseorang menghentikan langkah mereka berempat.

Seorang junior berlari menghampiri mereka dengan langkah terburu-buru sembari memegang sebuah kertas di tangannya.

"Sunbae...ga-gawat!" orang itu akhirnya berhasil tiba di depan para inti Alaska, meski dengan nafas memburu.

Seulgi menaikkan sebelah alisnya.

"Je-Jennie sunbae..."

Mata Seulgi membulat sempurna kala mendengar nama Jennie.

"Apa yang terjadi pada Jennie?"

"Para murid, mereka merundung Jennie sunbae karena ini" orang itu menyerahkan kertas tadi kepada Seulgi.

Seulgi menerimanya dan langsung melihat isi kertas tersebut. Jisoo, Ryujin dan Wendy juga ikut melihatnya.

"Brengsek!" Seulgi meremas kertas tersebut dan melemparkannya begitu saja.

"Siapa yang membuat berita sampah ini?!" Seulgi memberikan tatapan nyalangnya, membuat laki-laki itu ketakutan.

"A-aku juga tidak tau, sunbae. Kertas-kertas itu sudah ada di papan mading sejak tadi pagi sebelum para murid datang. Berita ini juga masuk ke dalam forum sekolah" terang laki-laki itu.

Kertas tersebut berisi beberapa foto Lisa dan Jennie. Salah satunya adalah saat Lisa dan Jennie mengunjungi dr. Song beberapa waktu lalu. Entah darimana foto itu di dapat. Yang membuat mereka geram adalah tulisan pada kertas selebaran tersebut. "Jennie Kim, presiden siswa yang terhormat, HAMIL!"

"Yoongi, dimana Jennie sekarang?" tanya Ryujin.

"Kajja ikut denganku, sunbae!" Yoongi berjalan mendahului untuk menunjukkan dimana Jennie berada.

"Chu, lebih baik kau perintahkan yang lainnya untuk mencari informasi siapa orang yang sudah menyebarkan berita palsu ini" perintah Seulgi.

"Nde!" Jisoo meraih ponselnya dan mulai menghubungi anggotanya yang juga sama-sama bersekolah di SMA Global International untuk memudahkan pencarian informasi.

"Kau akan mati, brengsek!" Seulgi mengepalkan tinjunya.

Langkah mereka terhenti karena adanya kerumunan siswa-siswi di depan mereka, entah apa yang sedang di lakukan.

"Jennie sunbae ada di tengah-tengah mereka, sunbae" tunjuk Yoongi ke arah kerumunan.

"YA! BERHENTI MELEMPARI IBU KETUA KAMI, BAJINGAN!" Jihoon berteriak di tengah kerumunan.

Seulgi, Jisoo, Wendy dan Ryujin langsung berlari, menerobos kerumunan. Mata mereka terbelalak kala melihat seragam Jennie yang sudah basah entah karena apa. Para gadis ada di sekeliling Jennie, berusaha melindungi sahabat mereka, begitu juga dengan beberapa anggota Alaska yang ternyata sudah berada di sana lebih dulu.

"Kau tidak pantas menjadi presiden kami! Lebih baik kau keluar saja!" kata seorang siswi menunjuk ke arah Jennie.

Seseorang melemparkan kotak susu yang sudah dibuka ke arah Jennie.

When Perfect Meet Trouble Maker [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang