🔞
***
Menghabiskan malam panas bersama Haidan adalah hal paling gila yang pernah Sekar lakukan. Perempuan itu sadar bahwa dirinya sudah gila sejak lama, tetapi kegilaan di malam tersebut benar-benar di luar nalar kewarasannya. Ia terbangun jam tiga pagi dalam dekapan Haidan, lantas bergerak lambat mendudukkan diri. Ia sempat membeku sesaat lantaran Haidan melenguh panjang. Sekar kira lelaki itu terjaga, ternyata hanya menggeliat dan kemudian berbalik membelakanginya. Pyuh, Sekar lega.
Selimut disibak, otomatis mengekspos tubuh Sekar yang tanpa busana. Ia kontan meringis ketika mendapati hickey di tulang selangka dan mungkin bertebaran juga di sepanjang lehernya.
Sekar menoleh pada Haidan yang tampak nyaman memeluk bantal, tubuh lelaki itu sama bugil, beruntung selimut menutupi sebatas pinggang. Sekar ingat sekali betapa liar Haidan semalam. Menghabisi Sekar tanpa ampun. Sekar beringsut menggeleng kencang demi mengenyahkan adegan tidak senonoh yang sukses membakar pipinya. Ia mencoba berdiri, tetapi langsung meringis hebat lantaran sensasi nyeri mendera pinggangnya. Belum lagi di bawah sana terasa tidak nyaman. Sialan, jika kegiatan bercinta semalam bukan karena keterpaksaan, sudah pasti Sekar pukuli Haidan untuk semua rasa sakit yang Sekar rasakan.
Perempuan itu beranjak dari ranjang, kemudian melenggang santai ke kamar mandi dengan langkah sedikit tertatih. Ia menendang pelan baju dan celana yang berserakan di lantai ulah Haidan yang melemparnya sembarangan tadi malam. Di sela-sela langkahnya, Sekar masih berusaha mempercayai ini semua bukan mimpi. Begitu berdiri di depan wastafel dan menghadap cermin, lalu menemukan bercak merah di leher, segala keraguan Sekar sertamerta sirna. Menyadari bahwa yang semalam adalah kenyataan.
Dua puluh menit kemudian Sekar selesai membersihkan diri. Ia keluar kamar mandi dalam balutan piyama. Rambut perempuan itu basah, tetapi ia tidak berniat mengeringkannya dengan hairdryer, memilih membalut helaian hitam tersebut menggunakan handuk kecil. Sambil menunggu Haidan membuka mata, Sekar duduk di sisi ranjang, melamun panjang. Ia menatap kosong kegelapan di luar kaca jendela. Jika setengah jam lagi Haidan tidak kunjung terjaga, maka Sekar harus membangunkannya. Ia tidak boleh membiarkan eksistensi lelaki itu berkeliaran di sini sampai pagi, atau orang rumah akan keburu pulang dan mencurigai keberadaan Haidan yang tidak sewajarnya di sini.
"Sekar?"
Suara serak itu membuat Sekar terenyak. Ia membalikkan badan, lalu mendapati Haidan sudah duduk dengan punggung menyandar pada kepala ranjang. Sekar tak melepas kata, memperhatikan Haidan yang sedang mengumpulkan kesadaran.
Haidan memejam, membuka mata, lantas mengernyit karena merasakan pening yang keterlaluan. Keheningan masih meraja saat Haidan membawa atensi pada perempuan di sisinya. Sepersekian detik mereka saling tatap, tetapi begitu Haidan menghidu bau familier yang ambigu, matanya seketika membeliak. Tatapan lelaki itu refleks jatuh ke tubuh sendiri. Menemukan tak ada sehelai pun benang yang tersangkut di badan, otak Haidan langsung kosong. Pundaknya kontan memberat tertimpa kenyataan mengejutkan. "Shit," gumamnya seraya bergerak kaku menoleh pada Sekar yang kini tampak tenang di sebelah sana. "What the fuck we did last night?"
Dengan tampang datar, Sekar membalas tanpa beban, "Sex."
"The hell?" Suara Haidan hilang tertelan keterkejutan. "Seriusan?"
Sekar mengangguk enteng.
Haidan mengedarkan pandang, lalu jantungnya mencelos berkali-kali saat melihat barang bukti bertebaran; pakaian yang berserakan di lantai, bau sperma, serta bercak merah di leher Sekar. Begitu saja, wajah sedih Wilona berlarian di kepala Haidan, membuatnya frustrasi dadakan. Ia mengacak kasar rambut dan melepas umpatan dalam gumaman. "Kok bisa, sih?" Lelaki itu menatap Sekar dengan sorot yang seakan-akan meminta penjelasan. "Kita beneran ngeseks?"
![](https://img.wattpad.com/cover/332765764-288-k691417.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Love Me Only
Fanfiction"Rasa cinta gue, kepercayaan dan harapan gue, semuanya udah hancur di tangan lo. Gue rasa gue enggak akan bisa memulai kisah baru dengan orang lain. Sekar, gue mau sama lo aja. Gapapa bikin sakit juga. I'll let it hurt, until it can't hurt me anymor...