...Sial !
Bisa-bisanya dosen tua bangka itu lagi-lagi menolak bab 3 skripsinya, padahal ini adalah kali ke-10 ia merevisi bagian yang sudah di coret-coret.
"Ku doakan kepalamu cepat botak" geram Sunghoon sembari menghentakan kakinya dengan kesal lalu meninggalkan gedung dosen.
Ting !
Appa
Kenapa belum mengirim uang ? Ibu dan adikmu sudah membutuhkannya
"Shit !"
Plak
"AW !"
"Ini masih pagi dan kau sudah mengumpat.. Luar biasa kau gadis perawan"
Sunghoon menatap kesal temannya yang tiba-tiba saja datang dan menampar bibir seksinya dengan seenak jidat "Kim Sunoo, kau mau mati ?" desis Sunghoon
"Oh waw, keep calm gurl..." seru Sunoo sembari mengangkat kedua tangannya seakan menyerah "...kau ini kenapa ? Skripsimu di tolak lagi ? Bibi pemilik flat menagih uang sewa ? Atau keluargamu meminta jatah bilanan ?" tebak Sunoo sembari menyugar rambut hijaunya
Sunghoon nampak menghela nafasnya dengan kasar "semuanya" ujarnya sembari kembali melangkahkan kakinya
"Hell ! Kau luar biasa sial nona" sahut Sunoo mengikuti langkah kaki Sunghoon
Gadis itu menunduk sejenak, dengan kesal dia menendang kaleng soda yang ada di dekat kakinya hingga...
"Sajangnim !"
Mati !
"Park Sunghoon, kau bukan temanku" seru Sunoo lalu berlari meninggalkan Sunghoon yang masih membeku di tempatnya.
Kim Sunoo sialan, bisa-bisanya dia meninggalkannya saat temannya terkena masalah.
"YA !"
seakan baru tersadar, Sunghoon lantas melebarkan kedua matanya lalu dengan cepat berlari meninggalakn tempatnya.
Tidak-tidak, dia tidak mau menambah masalah dengan pria berjas itu
000"Kau di pecat !"
"MWO ?"
"Kau bisa mengemasi barang-barangmu dari loker" ujar seorang kepala pelayan padanya
Ya, Sunghoon memang bekerja menjadi pelayan di salah satu restoran yang ada di Seoul, dia mengambil kerja part time di sela-sela kesibukan kuliahnya sebagai mahasiswa semester akhir.
"Tapi kenapa ?"
"Tanya pada seseorang yang kemarin menampar dan menyiram jas pelanggan dengan kopi"
"Tapi aku melakukan itu karena dia melecehkanku" bela Sunghoon
Dia merasa tidak bersalah karena pelanggan pria yang kemarin benar-benar sudah kurang ajar padanya. Bagaimana tidak, pria itu bahkan dengan berani menyentuh bokongnya saat dia mengantar pesanannya.
Jadi salahkan jika Sunghoon menamparnya ?
"Apapun alasannya, yang jelas pria itu menuntut agar kau di keluarkan dari sini atau tidak dia akan meminta ganti rugi pada restoran"
What the hell...
"Jadi sekarang, silahkan kau..."
"Brengsek"
DUGH
"Akh, YA !"
Masa bodoh, ingin sekali Sunghoon menendang lebih kuat tulang kering si kepala koki tadi.. Tapi dia masih berbaik hati untuk melakukan hal itu.