MAAFKAN LILI YANG LAMA MENGHILANG DARI DUNIA PERHALUAN INIIII😭😭
MASIH ADA YANG INGET BOOK INI NGGAK SIH ?
.
.
.
.
.
...
"Kau yakin besok bisa ?Jay yang sedari tadi sibuk dengan laptop di pangkuannya lantas menoleh dan mengangguk pada Sunghoon yang baru saja selesai memasukkan baju-baju lipat ke dalam lemari.
Posisinya sendiri Jay duduk bersandar di atas kasur dengan laptopnya. Biasa, pekerjaan.
"Besok aku tidak akan ke kantor" ujarnya
"Kenapa ? Mengambil rapot tidak salama itu, kau masih tetap bisa pergi ke kantor setelahnya"
Iya, besok itu hari penerimaan rapot di sekolah. Biasanya Sunghoon sendiri yang akan mengambilnya karena hari penerimaan rapot Sangwon dan Eunchae sebelumnya di laksanakan di hari yang berbeda (masih ingat bukan kalau Eunchae itu siswi pindahan ?). Tapi kali ini karena Eunchae sudah berada di sekolah yang sama dengan kakaknya jadi mau tak mau harus dua orang yang mengambilnya. Satu ke kelas Sangwon dan satu lagi ke kelas Eunchae.
"Kupikir akan menyenangkan kalau kita bisa menikmati hari bersama sepulang dari sekolah dengan anak-anak" ujar Jay dengan senyum kecilnya
Dia cukup menyadari kalau sudah cukup lama mereka tidak keluar bersama untuk menikmati hari bebas, jadi untuk kali ini dia akan mengosongkan pekerjaannya... ya walaupun malam ini dia harus rela mengorbankan waktu tidurnya untuk mengerjakan sebagian besar pekerjaannya.
"JINJA ?" pekik Sunghoon tak percaya. Hei.. dia terlampau senang ini.
Lagi-lagi Jay mengangguk sembari tersenyum "Jinja"
"Kyaaaa Jay-yaaaaaaa aku mencintaimuuuu" seru Sunghoon. Wanita itu bahkan dengan cepat berlari dan menghambur ke pelukan Jay.
Tenang saja, laptop dan berkas di pangkuan Jay sudah Sunghoon pindahkan kok.
"Hei, kau mengganti parfum-mu ?" Tanya Jay di sela pelukannya. Dia bahkan mengendusi bahu dan leher Sunghoon untuk memastikan.
Dia hafal sekali parfum-parfum milik istrinya, dan yang kali ini dia baru menciumnya. Yang ini lebih seperti parfum laki-laki
Tunggu...
"Tidak usah mencurigaiku berselingkuh, aku pakai parfum salah satu anakmu" ujar Sunghoon setelah mencubit pinggang Jay.
"Siapa yang mencurigai ?" Sahut Jay tak terima
"Ck, aku tau isi kepalamu itu tuan CEO arogan"
Jay ganti berdecak namun kedua tangannya justru memeluk tubuh Sunghoon semakin erat dan membawa tubuh ringan itu ke atas pangkuannya.
"Jadi, ini parfum milik siapa ?" Tanya Jay.
"Sangwon, tadi dia baru beli parfum baru dan aku menyukai... akh" Sunghoon memekik saat tiba-tiba Jay menggigit dan menghisap lehernya dengan kuat.
"Benar-benar Sangwon" ujar Jay. Aroma parfum yang di pilih anaknya benar-benar sangat cocok untuk kepribadian-nya. Pokoknya sangat menggambarkan Sangwon sekali. Segar, semerbak tapi juga menenangkan.
"Jangan meninggalkan tanda Park" peringat Sunghoon walau dia tau sudah sangat terlambat untuk mengingatkannya.
"Kau bisa menutupinya seperti biasa sayang" sahut Jay. Pria itu semakin aktif menjamah leher Sunghoon, kedua matanya tertutup dan tangannya mengusap lembut perut rata istrinya dari dalam kaos yang dipakai.
"Eunghh, Jay-ya"
Lenguhan tidak dapat lagi ia tahan, entah sudah berapa banyak kissmark yang di tinggalkan Jay, ia hanya sebisa mungkin menahan agar suaminya itu tidak berbuat semakin jauh. Bukan apa-apa, dia hanya ingat kalau besok mereka harus ke sekolah, dan membiarkan Jay berbuat jauh sama saja membatalkan niatnya untuk pergi di besok hari.