...Srak
"Ini sudah jauh lebih baik, kau hanya tinggal merevisi beberapa kesalahan kata" ujar Jay setelah menaruh kembali skripsi Sunghoon di meja
"BENARKAH ?"
Jay seketika memejamkan matanya. Sial, jika saja yang membuatnya terkejut barusan adalah Niki maka dengan senang hati dia akan menendangnya saat ini juga.
"assa, aku jadi tidak sabar untuk bertemu si tua bangka itu" seru Sunghoon seraya memeluk sayang skripsi buatannya.
hei, skripsinya adalah hidupnya tau
cklek
pintu ruangan Jay tiba-tiba terbuka dan menampilkan Heeseung dengan Jungwon di gendongannya.
"eoh, NOONA CANTIIK"
anak laki-laki itu berteriak girang saat melihat Sunghoon berada di ruangan ayahnya. tubuhnya menggeliat di gendongan Heeseung untuk meminta turun, dan begitu kakinya menyentuh Lantai dia langsung berlari dan memeluk perut Sunghoon dengan erat.
"noona cantik, Jungwon rindu noonaa~"
Sunghoon tersenyum manis. oh, dia sangat suka anak-anak.. gadis itu berjongkok untuk mensejajarkan diri dengan tinggi Jungwon "hai tampan, kau baru pulang sekolah ?"
Jungwon mengangguk dengan semangat "tadi paman Heeseung yang jemput, Jungwon di belikan es krim sama donat yang enak, di ajak jalan-jalan, membeli bunga cantik, telus bertemu sama pacar paman Heeseung juga. pokoknya paman Heeseung yang terbaik"
"waaah, sepertinya menyenangkan sekali" seru Sunghoon sembari mengusap lembut rambut tebal Jungwon
"iya noona, lain kali kita pergi sama-sama ya.. Jungwon, noona, terus paman Heeseung"
"Lee Heeseung"
Sunghoon baru saja akan menjawab, namun suara Jay lebih dulu mengintrupsinya. Heeseung yang sejak tadi hanya diam berdiri di tempatnya dengan kedua tangan yang ia masukkan di saku celana lantas menoleh ke arah Jay.
"terima kasih sudah menjemput Jungwon. sekarang kau bisa kembali keruanganmu" ujar Jay. entah kenapa perkataan Jay terdengar dingin di telinga Sunghoon, atau itu hanya perasaannya saja ?
mendengar itu Heeseung terkekeh kecil, sebelum meninggalkan ruangan Jay.. Heeseung lebih dulu menyempatkan mengusak kecil rambut Jungwon dan menyentil kening Sunghoon membuat si pemilik kening memekik pelan.
"Aw"
Setelah tersenyum kecil, Heeseung lalu berbalik dan pergi meninggalkan ruangan Jay
"Jungwon, ayo ikut appa.. Kita makan siang" ujar Jay sembari berjalan mendekat ke arah Jungwon dan Sunghoon
Namun, bukannya pekikan antusias yang di terima Jay justru sebuah gelengan ribut dari Jungwon "Jungwon tadi sudah makan donat, sekarang tidak lapar lagi"
"Tidak ! Jungwon harus tetap makan. Ayo" seru Jay lalu menarik tangan Jungwon, namun lagi-lagi penolakan yang Jay terima
"Tidak mauu, nanti mau sama paman Heeseung sama Noona cantik sa..."
"PARK JUNGWON !"
kalimat Jungwon seketika terhenti. Tubuhnya bergetar ketakutan, matanya berkaca-kaca dan kedua tangannya memeluk erat Sunghoon yang ada di dekatnya.
Mengikuti instingnya Sunghoon membalas pelukan Jungwon lalu menggendongnya.
"Jay !..." seru Sunghoon dengan penuh penekanan. Tidak, dia tidak boleh marah di depan Jungwon.. Jadi Sunghoon memilih untuk membawa Jungwon keluar terlebih dahulu sebelum nanti dia kembali dan mencekik laki-laki arogan yang membentak anaknya sendiri.