..."ekhem"
Jay berdehem kecil, berniat mengalihkan perhatian seseorang yang sejak tadi sibuk membersihkan meja cafe yang ada di sekitarnya.
ya, siapa lagi kalau bukan Sunghoon
sudah lebih dari dua jam Jay duduk dengan secangkir kopi yang bahkan sudah dingin di dalam cafe tempat Sunghoon bekerja. dan gadis itu bahkan belum menunjukan bahwa ia telah selesai dengan pekerjaannya.
"emm, permisi tuan. ada yang ingin anda pesan lagi ?" tanya seorang pelayan perempuan pada Jay. dengan senyum malu-malu dan pipi memerah gadis itu memberanikan diri untuk mendekati pelanggannya yang sejak tadi bertahan di tempatnya.
"tidak" oh, bahkan Jay sama sekali tidak melirik pada si penanya, matanya hanya fokus pada Sunghoon yang kini sudah beralih mengantarkan pesanan.
damn, dia bosan sekali menunggu
"apa masih lama ?" tanya Jay pada Sunghoon yang baru saja melewatinya.
gadis itu menghela nafas lelah "aku tidak menyuruhmu menunggu, pulanglah. waktu kerjaku masih dua jam lagi"
"tidak mau"
"ya sudah kalau begitu" balas Sunghoon, kakinya baru saja ingin kembali melangkah pergi, namun dengan cepat Jay menahan pergelangan tangannya. tentu saja hal itu membuat Sunghoon jadi bertanya-tanya.
"aku butuh tenaga tambahan" ujar Jay. kepalanya mendongak karena posisinya yang sedang duduk sedangkan Sunghoon berdiri di sampingnya
"kau mau pesan makan ?" tanya Sunghoon yang di balas gelengan oleh Jay. Pria itu justru tersenyum tampan kemudian menunjuk bibirnya sendiri.
sebentar, otak Sunghoon sedang melambat. apa maksudnya Yo...
"YA ! BYUNTAE"
demi Tuhan, ingin sekali Jay mengarungi Sunghoon saat ini juga. bagaimana tidak, bisa-bisanya gadis itu berteriak 'byuntae' saat cafe bisa di bilang cukup ramai. mau di taruh mana wajah tampannya ini ?
"sudah pulang sana, aku tidak mengenalmu" sambung Sunghoon lagi, lalu pergi meninggalkan Jay yang masih meggeram kesal.
sial, orang-orang jadi menatapnya yang iya-iya
...
jika kalian bertanya bagaimana hubungan Sunghoon dan Jay saat ini. maka jawabannya... tidak tau
mereka masih sama seperti sebelum-sebelumnya, sering bertengkar dan saling mengumpati. namun bedanya kini Jay memiliki sedikit perubahan. pria itu jadi sering tersenyum (di depan Sunghoon) dan menunjukan afeksi (lembut). bahkan tak jarang pria itu bersikap 'manja'.
ya seperti sekarang ini
"Subghooon, ayolaaah"
hell ayolah.. Sunghoon merinding melihat Jay yang seperti ini.
masa bodoh dengan Jay. kakinya terus melangkah menelusuri jalanan menuju flatnya di ikuti si rumput laut yang juga masih mengikutinya sembari merengek .
"Sunghoon~"
menghela nafas lelah Sunghoon seketika menghentikan langkahnya dan menoleh pada Jay "Jay, .bisakah kau menjadi seorang bajingan lagi ? Demi Tuhan kau membuatku 1000 kali lebih takut dengan sikapmu yang seperti ini"
"Kau mau aku jadi bajingan lagi ?"
Sunghoon mengangguk sebagai jawaban
"Kalau begitu ayo"
"Kemana ?"
"Ke hotel"
"Untuk apa ?"
"Memperkosamu tentu saja, apa lagi ?" Balas Jay yang langsung mendapat pukulan di lengan kirinya