•MARMUT 36: PEMBAWA SIAL

59 14 0
                                    

Koala 36: merengek
•••

"Sssh, ah," ringis Nuca, seraya memejamkan matanya juga menyandarkan tubuhnya pada dinding belakang sekolah itu.

Milly memegang tenggorokan nya yang sakit, disertai wajahnya yang kini malah ikut-ikutan memerah seperti kepiting rebus. "Sakit?" tanya Nuca.

"Udahan ya," pinta pria itu. Namun, Milly masih terlihat ingin berada disana berdua dengannya.

"Nanti aja ih."

"Kalau ketahuan gimana?" Nuca terlihat memasang raut wajah panik.

"Ih, bentar lagi!" rengek Milly dengan pipi yang sengaja di-kembungkan. Nuca menghembuskan nafas panjang, lalu mulai mengangguk, mengizinkan Milly.

Gadis itu terlihat mulai sibuk kembali menjilati seluruh bagian yang sudah basah itu. Sesekali ia terbatuk, hingga matanya ikut mengeluarkan air. "Pelan-pelan!"

"Shit, hush, ah!" umpat Nuca seraya mengacak puncak kepalanya kasar. "Kayak digigit ah!"

Milly semakin cepat menjilati ujungnya, hingga cairan kental itu terasa sangat- sangat lengket di bibir tipis nya.

Samar-samar mereka mendengar suara tapak kaki yang melangkah ke arahnya. Milly dan Nuca kompak menoleh, menatap ke arah Nathan yang kini terkejut melihat mereka berdua.

"Loh, kalian ngapain?!" tanya pria itu, dengan mata terlihat melebar.

"Makan es krim," balas Milly. Ia terlihat mengelap mulutnya yang penuh dengan cairan susu kental itu dengan bagian belakang dasi nya.

"Bersihin luka," jawab Nuca pula, dengan tangan mengusap-usap bagian luka nya dengan kapas yang sudah diberi minyak mujarab dari Nathan.

"Minyak lo ini, gak manjur! apaan rasa krenyit-krenyit gini? kek digigit buaya aja!" omel Nuca.

Pria itu meraih botol minyak di sebelah tubuhnya, kemudian melemparkannya pada Nathan.

Nathan berdecak. "Gak usah ngalihin topik! maksudnya, kalian bolos kelas?! gitu aja gak paham!"

Nuca dan Milly saling bertatapan antara satu dengan yang lain. Sebelum akhirnya, mereka kembali menatap ke arah Nathan.

"Lo sendiri, ngapain disini?" tanya mereka berdua serempak. Nathan terlihat seperti orang bodoh di tempat ia berdiri saat ini.

"Ya, terserah gue lah," kata Nathan seraya menatap sinis ke arah Milly.

"Eh curut! gara-gara ulah hp lo tadi, satu kelas ngamuk tau! dicegat lo nanti pas pulang school!" ujar Nathan pada Milly, yang dimana gadis tersebut baru saja selesai menangis.

Milly menatap ke arah Nuca. Gadis itu terlihat memberikan sorot mata yang terselipkan kata 'gimana nih?'.

Nuca membalas tatapan sinis Nathan pada pacarnya itu. Sebenarnya, tadi Milly datang-datang ke Nuca yang sedang bermain basket sambil menangis.

Nuca yang melihatnya, langsung mengalihkan seluruh fokusnya pada gadis itu dong. Sampai-sampai, malah Nuca sendiri yang tertabrak hingga bagian lututnya tergesek dengan kerikil di lapangan sana.

NUCA VS KOALA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang