Koala 43: sedikit senang.
•••"Cicala!"
Krik krik
Suasana dalam aula itu mendadak sepi seketika. Bahkan, jika kalian berada disana pun, kalian akan dapat mendengar suara deru nafas dan detak jantung dari setiap orang yang ada di sekitar tubuh.
Milly, Yumi, Sasmi, dan Nurul juga ikut terdiam mematung. Mereka terkejut dengan air muka yang terlihat cengo seperti orang bodoh.
Yumi mengerjapkan matanya berkali-kali, dengan alis mulai tergerak untuk memunculkan raut wajah yang berpikir sebab otaknya pun tengah bekerja untuk melakukan hal yang sama seperti mimik wajahnya.
Semua pasang mata kepemilikan para umat manusia itu secara bergantian mulai menatap ke arah empat orang gadis yang kini masih bengong saja.
"Kita?" tanya Yumi mulai tersadar. Gadis itu menggoyang-goyangkan tangan Milly untuk membuyarkan lamunan bodoh nya.
"Ih, kita loh!" seru Sasmi dan Nurul sambil bertatap-tatapan tak percaya.
Mereka mulai mengedarkan pandangan ke arah orang-orang di dalam tempat itu yang kini terlihat memberikan pandangan dan sorot mata yang aneh dan tak bisa di deksripsikan kepada mereka.
"Ayo, perwakilan band Cicala yang diketuai oleh Milly? silahkan maju!" suruh Gea, menyebutkan sekali lagi nama dari Band milik mereka.
Kali ini Milly benar-benar sudah tersadar dan yakin jika telinganya yang budeg itu tidak salah dengar atas bahwasanya memang mereka yang terpilih untuk maju ke depan sana.
Milly bangkit karena Yumi, Nurul, dan Sasmi mulai menatap ke arahnya untuk menjadi perwakilan maju ke depan sana.
Ia berjalan pelan, dengan telinga mulai menangkap suara bisik-bisik mengatai yang tentunya tidak dapat dirinya hindari.
"Kok dia sih?"
"Dih, penilaiannya gimana sih?!"
"Band yang posternya kemarin ada di mading sekolah kan?"
"Wah gila, band full cewek pertama loh dari sekolah kita!
Milly meneguk ludahnya kasar. Ia menatap ke arah Nuca yang sudah berdiri di depan sana dengan tubuh yang tegap dan gagah.
Nuca terlihat tersenyum manis dengan tangan bertepuk pelan, walau tetap kalah besar dengan bisik-bisik manja dari para gadis si circle Feyzie.
Milly membalas senyuman itu dengan tarikan bibir kecil. Indera pengelihatan nya kini beralih tertuju pada anggota band Weave dan beberapa orang yang mengitari personil itu, yang dimana mereka mulai memberikan tatapan aneh dan mengintimidasi.
Baron, dia terlihat kesal dan marah sekali karena band nya yang menurutnya lebih keren dari Cicala itu malah tidak masuk final.
Gadis dengan rambut dikepang itu dapat melihat dengan jelas jika para orang-orang di sekitar Baron mulai berbisik untuk mengatai band mereka.
Gelak tawa pun terdengar pula dari arah belakang, yang Milly tidak tahu apakah suara tawa itu ditujukan untuk diri nya dan Cicala, atau ... Entahlah.
"Gak bisa dibiarin sih kalau mereka ikut ke final!"
"Bener, bisa-bisa nambah diketawain aja tuh sekolah kita sama sekolah sebelah! apalagi sama si circle pacar Gino itu!"
"Kudu demo sih ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
NUCA VS KOALA (END)
Teen FictionSetelah ditolak untuk menjadi pacar sekaligus vocalist band kebanggaan sekolah yang diketuai oleh si tampan Nuca, seorang Milly pun berinisiatif untuk membentuk sebuah band-nya sendiri, demi dapat mengalahkan pria itu di acara bergengsi antar sekola...