Koala 2: Menggemaskan.
•••Tringg
Seorang pria dengan jaket jeans hitam tampak masuk ke dalam cafe itu. Beberapa pasang mata ada yang refleks tertuju ke arahnya, beberapa juga masih sibuk dengan urusan mereka masing-masing.
Adam, ia berjalan menuju meja yang berada di pojok jendela, sembari sesekali menatap arlogi di pergelangan tangan kirinya. Pelayan pun tiba, Adam pun mulai memesan minuman seperti biasanya, kemudian dilanjutkan dengan mengotak-atik ponselnya.
Pria itu datang kesana karena tengah menunggu seseorang untuk membahas suatu hal yang perlu ia bahas.
Ia tampak menghembuskan nafas panjang, sudah lama sekali ia tidak mampir ke tempat ini. Terakhir, sepertinya sejak 3 bulan yang lalu sebelum ia ikut sistem pertukaran pelajar ke Singapore.
Adam mengambil earphone yang ia letakkan di saku jaketnya, kemudian memasangkan benda kecil itu di telinga kanannya.
Tak lama kemudian pesanan pria itu datang, ia menyeruputnya sedikit demi sedikit dan mulai merasa jenuh.
Manik mata milik pria itu menatap ke arah fun fair yang ada tepat di seberang cafe itu. Dan tanpa sengaja, iris matanya menangkap sosok yang sangat familiar. Ya, dia tau siapa orang itu, dari caranya berjalan Adam sudah tau kalau gadis yang sekarang ia lihat adalah Milly.
Langsung saja Adam bergegas keluar, dan secepatnya menemuinya.
"Yumi, Jihan, ayo dong!" ajak Milly dengan wajah memelas. Matanya masih sibuk menatap ke kanan dan ke kiri, melihat macam-macam outfit cewek kue yang begitu menggemaskan.
"Hai," ucap suara berat itu. Langkah Milly terhenti, dan ia menatap lekat wajah pria di hadapannya itu. Dia, Adam.
"Adam?" Milly memegang wajah pria itu memastikan. "Ih beneran, udah pulang lo?!" serunya.
Adam tertawa kecil sembari menganggukkan kepalanya.
"Baru aja tadi siang gue sampe disini, maaf gak sempet kasih kabar.""Udah lama banget tau! oleh-oleh gue mana!" Adam tertawa renyah mendengarnya.
"Mil, konsernya bentar lagi mulai nih, ayo cepeta-" ucapan Yumi terpotong. "Loh, Adam? lo udah pulang dari Singapore? kok gak ngabarin kita sih!"
"Hah, Adam? eh, bukannya seharusnya lo pulang bulan mei ya? ini kan masih april," sambung Jihan yang baru tersadar akan kehadiran pria itu.
Adam menatap ke arah mobil sedan hitam yang menepi di pinggir cafe yang ia datangi tadi. Orang yang begitu familiar muncul dari dalam sana, dan melambai ke arahnya.
"Udahlah, panjang ceritanya. Eh, tapi sorry nih, gue gak bisa lama-lama."
"Yah, cepet banget, baru juga ketemu," kata Milly. "Iya nih! gak asik!"
"Gue masih ada keperluan," pungkas Adam seadanya.
"Nanti kan bisa ketemu di sekolah. Ntar kalau gue udah pulang, gue ceritain semua deh. Udah dulu ya, udah ditunggu," Adam melambaikan tangannya dan melenggang pergi begitu saja.
Mereka pun melambaikan tangannya juga. Mengobrol bersama Adam, membuat mereka lupa akan satu hal.
"KONSERNYA!" pekik Milly.
KAMU SEDANG MEMBACA
NUCA VS KOALA (END)
Teen FictionSetelah ditolak untuk menjadi pacar sekaligus vocalist band kebanggaan sekolah yang diketuai oleh si tampan Nuca, seorang Milly pun berinisiatif untuk membentuk sebuah band-nya sendiri, demi dapat mengalahkan pria itu di acara bergengsi antar sekola...