•MARMUT 6: PERNYATAAN

969 134 26
                                    

Koala 6: Senyuman

•••

Seorang pria dengan seragam putih abu-abu berlapiskan jaket jeans hitam itu melangkah masuk ke dalam lorong-lorong SMA Cakrawala.

Pandangan semuanya tertuju pada pria dengan rambut kecoklatan itu. Sedangkan yang dipandang, ia hanya tersenyum kecil seraya tangannya dimasukkan ke dalam saku celana abu-abu nya.

Ia terus melangkah hingga sampailah ia di tempat yang dituju, kelas 12B.

Adam Wijaya, pria cerdas yang baru saja pulang dari program pertukaran pelajar di Singapore.

Adam melangkah masuk ke dalam kelas yang pintunya tertutup itu. Ia melangkah ke arah bangku di pojok depan, lalu tersenyum.

"Hai, pagi."

"Adam!" seru Jihan dengan senyuman yang lebar.

"Adam? Arggh!" girang Milly yang tiba-tiba saja terbangun dengan histeris.
"Oleh-oleh gue mana?"

Adam menghembuskan nafas kasar lalu merogoh tasnya dan mengeluarkan sesuatu dari dalam sana.

"Tuh!" katanya memberi sebuah gantungan kunci emas berbentuk merlion pada Milly dan Jihan.

"Kecil banget, pasti murah ya. Tapi gapapa deh, makasih Adam!" pungkas Milly.

Sementara Adam mulai berjalan mendekati Nathan yang tengah sibuk menulis salinan catatan milik Yumi yang tadinya sobek oleh dirinya dan Brama, hingga membuat gadis itu menangis dan pergi ke toilet bersama Sheren untuk menjauhinya.

"Oy Nath," panggil Adam, lalu meletakkan tas nya di bangku tepat sebelah Nathan, yang memang sedari dulu adalah miliknya.

"Oy, udah balik lo? udah kelar semua urusan lo? kayaknya sibuk banget nih mas Adam!" Nathan menyeru.

"Udah, biasalah orang sibuk, banyak job." Adam melipat kedua tangannya di depan dada, sombong.

"Cih, najis bet. Titipan gue mana?" tanya Nathan. Adam memutar bola matanya malas, lalu mengeluarkan sebuah kotak yang begitu mewah.

"Asik, thanks bro!"

"Iye, lagian jauh banget nitip barang sampe ke Singapore segala!"

"Gue pikir disana lebih murah, ternyata malah lebih mahal. Syukur deh uang gue kemarin cukup, jadi kebeli deh." Nathan mencium kotak itu dengan lebay-nya.

"Pale lo cukup, duit lo kurang banyak bego, itu aj gue yang cukupin pake uang jajan gue!" balas Adam membenarkan, dan Nathan hanya cengengesan melihatnya. "Ntar gue ganti."

•••

Jihan menyantap batagor yang ia beli di toko bi Ayu, sementara Yumi tampak menopang dagu sembari memasang air muka kegirangan mendengar celotehan yang keluar dari mulut Milly.

"Serius? Lo beneran di chat sama myogaa si penulis terkenal itu?" tanya Yumi dengan nada terkejut senang.

"Enggak."

"Anjir! Gue udah serius banget dengernya!" Yumi kesal karena Milly terus membohonginya lagi dan lagi.

"Bodoh, udah tau Milly pinter nipu, masih aja percaya." Jihan ikut menimbrung percakapan mereka.

NUCA VS KOALA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang