Koala 15: marah
•••"Milly, mulai detik ini, lo pacar gue!" kata pria itu langsung pada intinya, yang sontak saja membuat Milly dan Adam yang baru tiba melotot mendengarnya.
"Hah?" Milly melongo dengan mulut menganga, seperti orang bodoh. Adam mempercepat langkahnya menuju mereka.
Pria itu kesal sendiri karena kalah start dari Nuca yang bermain curang. Ia mengeraskan rahangnya, hingga terdengar suara giginya yang gemeretak.
"Milly!" panggil Adam seraya menarik gadis itu untuk menjauh. Nuca tak hanya diam saja, ia ikut menarik lengan Milly yang satunya, agar gadis itu tetap disana bersamanya.
"Milly ada urusan sama gue!"
"Duh, sakit, aku tuh gak bisa diginiin." ringis Milly merasa sakit pada pergelangan tangannya.
Adam menatap Nuca tajam, begitupun sebaliknya. Kedua sahabat yang dulu akrab, kini kembali bersemi, dalam satu masalah yang sama seperti dulu, masalah percintaan mereka.
"Gue gak ada urusan sama lo," pungkas Adam pada Nuca, yang kini pria itu tertawa mengejek melihatnya.
"Kenapa lo ketawa?" Adam bertanya lagi dengan nada agak marah, dan sangat tidak suka.
"Emang kenapa? lo gak suka?!" Nuca menarik Milly kuat, hingga gadis itu jatuh ke dalam pelukannya.
"Gue gak ada urusan sama lo, anjing," cetus Adam mulai kasar, berusaha meraih tangan Milly kembali.
Milly melotot mendengar Adam berkata demikian. Ia ingin membuka suara, namun Nuca telah mendahuluinya.
"Mulai sekarang, urusan Milly, urusan gue juga!" Nuca balik berkata dengan suara keras.
"Lucu, emangnya lo siapa?" Adam tertawa melihat wajah pria itu. "Kenapa sekarang sok perhatian gitu sama Milly? bukannya kemarin-kemarin lo campakkan terus, seakan-akan manusia paling sempurna?!"
Nuca maju, dan mendorong bahu Adam hingga mundur beberapa langkah. Adam pun membalas balik, hingga tubuh Nuca terhempas di beton itu.
"Terus kalau dulu gue campakkin Milly, lo mau apa?"
"Duh, bingung, kalian kenapa sih? udah dong!" Milly mencoba melerai. Ia berdiri di tengah-tengah sana, dengan tangan menahan kedua tubuh pria di sampingnya.
"Minggir Mil, ini urusan gue sama cowok brengsek ini!" Adam menepis tangan Milly kasar, lalu mulai mencengkeram kuat kerah baju Nuca.
"Adam, udah!" pekik Milly kuat. Beberapa siswa-siswi yang lewat mulai berkumpul mengelilingi mereka.
"Adam, Nuca, udah! malu tuh dilihat orang-orang!" Milly berusaha untuk memisahkan mereka berdua. "Udah tua juga!"
"Biarin aja. Biar semua orang tau, kalau Adam yang selalu sempurna di mata guru-guru ini, aslinya gak kalah brengsek kayak bajingan lainnya!"
Bugh
Adam melayangkan bogem mentah di pipi Nuca, hingga membuat ujung bibirnya mengeluarkan darah.
"ADAM!"
Nuca naik pitam, lalu bangkit dan menerjang balik dada pria itu, hingga kesulitan bernafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
NUCA VS KOALA (END)
Novela JuvenilSetelah ditolak untuk menjadi pacar sekaligus vocalist band kebanggaan sekolah yang diketuai oleh si tampan Nuca, seorang Milly pun berinisiatif untuk membentuk sebuah band-nya sendiri, demi dapat mengalahkan pria itu di acara bergengsi antar sekola...