•MARMUT 57: EXTRA CHAPTER

219 21 3
                                    

Koala 57: sebenarnya..
•••

"Pertama tama, jangan beritahukan kepada orang yang belum membaca ya tentang kebenaran ini! tolong berjanjilah pada diriku ini!" - Milly

POV MILLY

Seusai malam prom night dan sedikit acara tunggu menunggu, kini aku menangis tersedu-sedu sebab Nuca tak kunjung datang untuk menepati janjinya bertemu dengan diriku.

Aku terus berjalan dengan langkah pelan dan lesuh. Air mata masih mengalir begitu saja dari dalam pelupuk mataku.

Kaki ku masih terus melangkah menjauh dari halte bus yang ku duduki tadi, untuk segera kembali ke rumah.

Dadaku masih terasa sesak, tidak tahan dengan kebohongan yang terus Nuca berikan kepada diriku.

Angin malam berhembus semakin kencang, sampai aku pun kedinginan sendiri dibuatnya. Apalagi, baju yang ku kenakan sekarang memang agak sedikit terbuka.

Mata ku yang buram, tertuju pada sebuah keramaian di depan sana. Para pengendara banyak berhenti di tepi jalan raya besar itu.

Aku berusaha menghapus air mataku, supaya dapat melihat lebih jelas tentang apa yang tengah terjadi.

Yang pertama ku lihat adalah sebuah mobil yang depannya hancur, dengan satu buah motor vespa yang terguling di tengah jalan itu.

Darah berceceran dimana-mana, dengan seorang pria tampak terguling di tengah-tengah para umat manusia yang meramaikan jalan raya itu.

Rintik hujan yang turun tadi, membuat darah-darah segar itu mengalir ke segala sisi jalan raya kota Jakarta.

Aku masih tidak bisa melihat dengan jelas akan wajah si pria dengan jaket jeans yang terguling tak berdaya, dengan tubuh tengkurap itu.

Entah mengapa, ada rasa tidak enak yang tiba-tiba muncul di dalam dada. Dan, detik itu juga aku baru tersadar jika orang tersebut adalah seseorang yang sangat aku kenali dan sayangi. Tubuhku membeku, benar-benar tidak menyangka sekali.

Rasanya, kaki ku mulai melemas dengan keringat dingin yang mulai mengalir ke seluruh wajah.

Aku melihat ke arah pergelangan tangan yang dihiasi oleh jam tangan serta gelang yang serupa dengan apa yang dipakai oleh aku sendiri.

"NUCA!" aku berteriak, benar-benar kuat sekali sampai membuat orang-orang tersentak terkejut.

Aku berjalan sambil menatap ke arah semua orang seperti orang yang linglung. Aku masuk melewati garis polisi yang mengelilingi tubuh Nuca yang lemas tak berdaya.

Aku membalikkan tubuh Nuca, dan melihat wajahnya yang sudah terpenuhi oleh darah merah.

Deg

Benar, dia adalah Nuca, yang langsung membuat jantungku seakan berhenti berdetak begitu saja. Aku menangis semakin histeris, tidak percaya dengan apa yang mata kepalaku lihat.

"NUCA!"

Tangan ku tergoyang, menepuk-nepuk pipi nuca untuk menyadarkan pria itu yang mungkin hanya sedang pingsan saja.

Tetapi, hembusan nafas yang dulu pernah menerpa wajahku, kini tidak terasa lagi saat aku mendekatkan punggung tangan pada hidungnya.

"NUCA BANGUN!!"

Aku benar-benar menangis, dirayakan oleh suara sirine ambulan yang datang mendekati kerumunan itu.

Rasa bersalah mulai menyelimuti diriku ini. Coba saja jika saat itu aku tidak menyuruh Nuca untuk berjanji datang ke acara prom night.

Mungkin, kalau janji itu tidak pernah ada, Nuca pasti tidak akan pergi dengan secepat ini.

Seluruh tubuh ku mulai bergetar, tak mampu menerima semua yang terjadi kepada diriku. "Maafkan aku, Nuca.."

Namun, sudah telat untuk Milly mengatakan semua itu. Nuca, telah pergi dengan tenang ke tempat yang sudah seharusnya.

"Ternyata, Nuca benar-benar telah datang. Tetapi, ia tidak pernah sampai pada tujuan."

END




Beginilah akhir kisahku bersama Nuca. Ending pada bab sebelumnya, memang sengaja aku palsukan. Supaya, rasa sedih ini hanya aku seorang yang merasakan.

Tapi, aku juga enggan membuat orang pusing berpikir dan malah merasa aneh, tentang bagaimana kehidupan Nuca selama tidak ada kabar itu. Mana mungkin orang hidup bisa tahan tanpa bermain sosial media. Makanya, aku ceritakan saja kejadian sebenarnya.

Terimakasih banyak karena telah bersinggah sejauh ini, pada kisah Nuca vs Koala yang telah aku rangkai sendiri.

Segini saja yang dapat aku ceritakan pada kalian. Mungkin jika sempat, aku akan segera menceritakan bagaimana kisah kehidupan teman-temanku yang lain.

Seperti cerita Yumi pada acara pernikahan Nathan hari itu, atau tunangan antara diriku dan Adam, ups.

Oh iya, untuk kesayangan ku Adam, aku berterimakasih karena telah mengizinkan ku untuk membuat cerita kenangan ku dengan Pujaan hati yang dulu.

Ah, sudahlah. Menurut ku cukup sampai disini saja aku menceritakan semuanya. Sampai jumpa, pada kehidupan selanjutnya!

-Milly Aryasatya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NUCA VS KOALA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang