Koala 49: diterima.
•••Milly berjalan lesu bersama Yumi setelah melangkah dari halte ke rumah mereka yang berjarak lumayan jauh.
Dalam kepalanya masih terus berputar mengenai perkataan dari Tari di sekolah tadi, yang tanpa sengaja telinganya tangkap dan dengar
'Nuca bakalan pergi keluar kota? ninggalin aku tanpa pamit? gak mungkin!' sedari tadi kepala Milly saling beradu argumen sendiri, yang dihasilkan dari pemikiran positif dan negatifnya.
'Tapi, kalau Nuca beneran ninggalin aku gimana? kalau benar selama ini Nuca cuma kasihan sama aku gimana?"
"Aish!" Milly mendengus, sembari mengusap wajahnya kasar.
Yumi yang tadi tersibuk berjalan sambil menatap ke arah ponselnya, kini beralih melihat ke arah sahabatnya, Milly, yang dimana terlihat tengah berpikir keras.
"Kenapa Mil?" tanya Yumi. Ia mematikan daya ponselnya untuk mendengarkan curhatan dari gadis itu.
Milly menatap balik ke arah Yumi. Lalu, ia terlihat ingin mulai berbicara mengenai sesuatu yang sekarang sedang bergentayangan di dalam kepala.
Yumi mengangkat satu alisnya menunggu jawaban keluar dari dalam mulut nya. Ia berdeham, supaya dapat membantu Milly tersadar dari lamunan singkat yang ia perbuat.
"Eh? enggak kok Yum. Gue gak apa-apa," balas Milly sambil tersenyum kikuk.
Yumi menyipitkan matanya pada Milly, seakan-akan memberikan tatapan penuh rasa curiga sebab keanehan yang sangat menonjol dalam diri Milly.
"Dih, aneh banget sumpah. Biasanya, setiap lo ngedengus gitu, pasti gak jauh dari masalah!" Yumi melipat kedua tangannya di depan dada.
"Oh, jadi mau saling rahasiaan ya?" Yumi membuang muka, malas dengan Milly yang berusaha menyembunyikan sesuatu dari Yumi.
Padahal, setiap ada hal apapun yang menurut Yumi menarik dan sekalipun mengesalkan, ia akan terus menceritakan semuanya pada Milly.
Tapi, gadis itu malah berbohong hingga membuatnya mulai kesal juga sebab merasa seperti hanya dibodohi.
"Duh, jadi tuh-"
Milly menggantungkan ucapan nya saat mata gadis itu tertuju pada motor milik Nuca yang terparkir tepat di depan pagar rumah nya.
Ia terkejut mendapati hal itu. Sementara Yumi, ia terlihat ikut-ikutan melirik ke arah pandang Milly yang masih tertuju ke depan sana.
Yumi ikut melebarkan mata nya, dengan mulut sedikit terbuka dan tangan ia gerak-gerakan untuk menggoyangkan tubuh Milly.
"Mil!"
"Apa sih Yum?"
"Itu motor Nuca kan?" Yumi melemparkan pertanyaan bodoh itu pada Milly.
Ya tentunya temannya itu sudah tau lah, orang dia sendiri bisa sadar akan hal itu juga karena mengikuti arah pandang Milly.
"Iya tau!" Milly berlari kecil untuk segera mendekat ke rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NUCA VS KOALA (END)
Teen FictionSetelah ditolak untuk menjadi pacar sekaligus vocalist band kebanggaan sekolah yang diketuai oleh si tampan Nuca, seorang Milly pun berinisiatif untuk membentuk sebuah band-nya sendiri, demi dapat mengalahkan pria itu di acara bergengsi antar sekola...