Koala 52: tertinggal.
•••Semalam, Milly tiba-tiba mendapatkan sebuah inisiatif untuk memberikan Nuca satu hadiah yang tentunya akan sangat berkesan dalam hidup Nuca sendiri.
Milly berbincang dan bertukar ide dengan Yumi, untuk meminta saran barang atau sesuatu untuk dibeli, yang akan sangat berguna dan bisa disukai oleh Nuca.
Yumi menyarankan Milly agar membelikan Nuca sepatu, karena memang benda itu akan terus terpakai dan sangat berguna untuk Nuca pergi kemanapun.
Cuma, Milly sendiri tidak setuju karena ia merasa kalau sepatu akan mudah rusak dan dipakai hanya pada saat berpergian saja. Nuca kan Introvert, jarang berpergian selain ke rumah sakit dan sekolah jika di kota ini kemarin-kemarin.
Jadi, ia pun mulai memikirkan untuk membeli jam tangan dan gelang couple kekinian saja, supaya dapat Nuca pakai kemanapun hingga tak lupa pada Milly nantinya.
Tak hanya itu, ia juga menuliskan beberapa puisi untuk Nuca, yang ia karang sendiri semalam dan pagi tadi. Ia juga menempelkan foto-foto kebersamaan nya dengan sang kekasih dalam diary itu.
Pokoknya, ia harus memberikan Nuca sesuatu yang akan sangat berkesan dalam hidupnya.
"Potong lagi!" suruh Milly pada Yumi. Saat jam istirahat telah berbunyi, mereka pun tidak langsung pergi menuju kantin.
Milly merengek-rengek pada Yumi, supaya mau membantu nya membungkus kado berharga yang akan ia berikan pada Nuca sore nanti.
Tadi, Milly sudah menelpon Nuca untuk mempertanyakan tentang pukul berapa ia akan berangkat menuju kota kelahiran ayahnya.
Pria itu pun mengatakan jika ia akan mulai berangkat saat sore hari nanti, tepatnya saat sesudah jam pulang sekolah.
Ia berharap, Milly dan yang lainnya dapat menyempatkan diri untuk datang dan melihatnya mengucapkan salam perpisahan yang terakhir.
"Lagi?" Yumi menarik lem plastik perekat itu, untuk menempelkan kertas kado bewarna kuning tersebut supaya tidak terlepas dan terbuka.
"Tuh yang itu tuh!" tunjuk Yumi pada satu bagian yang terlihat masih belum terlipat dengan rapi.
Milly terus menempelkan lem itu dengan mulus dan rapi. Akhirnya, Milly bisa bernafas lega karena telah berhasil menyelesaikan pekerjaannya.
"Yeay sudah!!" seru Milly, kemudian menyandarkan tubuh nya pada bagian punggung kursi itu.
"Udah lo masukin semua kan? ntar udah capek-capek dibungkus, eh ada satu perintilan yang gak masuk lagi." Yumi mengipasi wajahnya yang basah berkeringat dengan menggunakan buku catatan miliknya.
"Udah semua kok, tenang aja," jawab Milly. Ia menggoyang-goyangkan bagian kerah baju nya supaya dapat mendinginkan sisi dalam tubuh nya.
"Bagus deh."
Milly melihat kotak kado dengan tampilan sederhana yang telah ia buat dengan susah payah itu.
"Kira-kira Nuca bakal suka gak ya dengan pemberian dari gue?" Milly ragu untuk memberikan hadiah itu pada Nuca nanti.
"Pasti suka lah! kalau gak mau, gue siap nampung kok." Yumi mengambil botol air di pinggir bagian tas nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NUCA VS KOALA (END)
Teen FictionSetelah ditolak untuk menjadi pacar sekaligus vocalist band kebanggaan sekolah yang diketuai oleh si tampan Nuca, seorang Milly pun berinisiatif untuk membentuk sebuah band-nya sendiri, demi dapat mengalahkan pria itu di acara bergengsi antar sekola...