Koala 19: Jahil
•••Mereka duduk, membentuk lingkaran yang dimana di tengah-tengah mereka menyala api yang lumayan besar, bekas mereka membakar sosis, bakso, sate ayam, dan beberapa makanan tadi.
Kini, mereka menatap satu sama lain, tidak tau harus melakukan apa. Milly tampak berpikir, dengan jemari telunjuknya ia ketuk-ketukan pada dagunya. "Bosen nih..'
"Main games aja yuk!" ajak Milly, kemudian disetujui pertama kali oleh Yumi, disertai Jihan yang ikut mengangguk-anggukan kepalanya.
"Truth or dare sabi kali!" seru Nathan, dan mereka semua menyetujuinya. Nathan bangkit, lalu mengambil botol soda kaca di belakang sana, untuk di pakai sebagai putaran penunjuk.
"Gue puter ya," kata Nathan, kemudian langsung saja menggerakkan botol itu, hingga berputar cepat. Mereka semua mengamati benda di tengah itu, menunggu ujung bagian tutupnya akan berhenti dan tertuju ke arah siapa.
"Harus ikuti rules nya! kalau pilih truth, berarti harus jujur. Yang gak jujur dan melanggar, masuk neraka!" pungkas Nathan dengan senyum jahil.
Botol kaca itu perlahan mulai berhenti, hingga ujungnya tertuju ke arah Nathan, yang berarti pria itu harus menjadi pemain pertama. "Shit."
"Nathan!" seru mereka semua seraya tertawa kecil. Yumi menyelipkan sejumput rambut pada daun telinganya, dengan mata tertuju ke arah kekasihnya itu.
"Truth or dare?" Semua mata tertuju pada Nathan dengan hoodie abu-abu berlambangkan nasa disana. Nathan sejenak berpikir, sebelum akhirnya membuka suara.
"Truth?" jawab Nathan, agak sedikit ragu-ragu untuk menjawab, karena takut pertanyaan teman-temannya nanti akan menyangkut hal yang aneh-aneh.
"Pernah kontekan sama mantan gak, pas udah pacaran sama Yumi?" pertanyaan itu dilontarkan oleh Adam.
Nathan tidak berpikir kalau pertanyaan yang diberikan mereka akan seperti itu. Nathan bingung menjawabnya, karena takut Yumi marah. "Ah!"
Sejujurnya, Nathan pernah bertukar pesan dengan mantan nya, ketika sudah memiliki hubungan dengan Yumi. Tapi, tetap saja Nathan harus merahasiakannya.
"Ah, gila pertanyaannya! ganti deh!" Nathan melipat kedua tangannya di depan dada, untuk menghangatkan tubuhnya yang mulai kedinginan.
"Gak asik ih! gak bisa ganti lah! kalau gak mau, ya dapet hukuman! masuk neraka lo ntar!" Milly mulai mencerocos.
"Yaudah, gue pilih dare aja!"
"Nyanyi aja, gi-" Jihan menggantungkan ucapannya, tatkala Milly juga mulai bersuara.
"Jangan, formal banget, gak seru!" kata Milly tidak setuju, dengan tantangan yang akan diberikan oleh Jihan.
"Eum, i dare you Nathan-" Milly terlihat mulai berpikir kembali.
"Telepon mantan lo, terus bilang lagi kangen!" sela Nuca, hingga semua orang yang ada disana refleks menoleh.
"Harus banget ya, berhubungan sama mantan?" protes Nathan, masih tidak terima dengan tantangan yang dilontarkan oleh Nuca.
"Ih, kan bebas," sambung Jihan ikut-ikutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NUCA VS KOALA (END)
Teen FictionSetelah ditolak untuk menjadi pacar sekaligus vocalist band kebanggaan sekolah yang diketuai oleh si tampan Nuca, seorang Milly pun berinisiatif untuk membentuk sebuah band-nya sendiri, demi dapat mengalahkan pria itu di acara bergengsi antar sekola...