"Teruntuk Adam, Jihan, Yumi, Nathan, dan kamu yang paling istimewa, Nuca Pranaja, kesayanganku."
-Milly-
»17/01/2023«
°°°"Nuca! kamu mau susu atau soda?" tanya seorang gadis manis berambut pendek sebahu, dengan dua minuman di genggamannya.
Nuca kenal betul dengan suara itu, suara yang sebisa mungkin ia hindari.
"Nuca, denger gak?!" Milly terus mengejar, yang sontak saja membuat langkah pria jangkung itu terhenti.
Nuca menghela nafas panjang, dengan tangan mengusap keringat yang membasahi pipinya.
"Gak usah, gak butuh," ketusnya. Langsung saja, pria dengan seragam olahraga basah berlambangkan sayap elang itu melenggang pergi dan meninggalkan Milly disana.
"Nuca tunggu!" teriaknya, yang refleks membuat beberapa pasang mata tertuju pada mereka berdua.
Nuca tampak tidak menghiraukan panggilan gadis itu, justru ia malah mempercepat langkahnya, sehingga membuat Milly pegal sendiri mengejarnya.
"Nuca stop! ada sesuatu yang mau aku omongin!"
Bugh
Milly merasakan sakit sekali pada wajahnya, terutama hidungnya yang memerah, karena menabrak tubuh besar Nuca yang berhenti tiba-tiba. Pria itu berbalik, dengan tangan ia lipat di depan dadanya yang bidang.
"Apalagi?" Nuca mengangkat satu alisnya dengan memasang raut wajah yang tak suka.
"Ih, bentar dulu." katanya sembari menggoyangkan kedua kakinya.
"Lama, gue gak ada waktu." Nuca berniat beranjak pergi, namun dengan sigap Milly menarik tangan pria itu sehingga membuat jarak mereka semakin dekat.
"Nuca, eh-" ucapan gadis itu terpotong.
"-aku suka sama kamu," lanjutnya."Masih?" tanyanya. Milly tampak cengo tidak mengerti.
"Masih suka sama gue? ini udah keberapa kalinya lo ngomong hal yang sama? dan harus berapa kali gue jawab hal yang sama juga, bahwasanya gue gak suka sama lo!" kata nya langsung pada intinya.
"Tapi kenapa? kalau kamu gak mau jadi pacar aku, biar aku yang jadi pacar kamu. Jadi kita tuh sa-"
"Gue serius Milly. Gue gak suka sama lo, dan mungkin gak akan pernah!" potong Nuca dengan wajah memerah marah.
"Kasih aku alasan! aku butuh alasan kenapa kamu gak suka sama aku!"
"Ya karena gue gak suka sama lo, gue gak cinta sama lo!"
"Tapi kan kita bisa pendekatan dulu, aku capek kamu gantungin perasaan aku terus!" kekeuh Milly dengan wajah memelas.
Nuca mengeraskan rahangnya. Kesabarannya sudah tidak terbendung lagi. "Gantungin perasaan lo?!"
"Dari awal gue itu gak pernah naruh perasaan buat lo dan gue gak pernah ngasih harapan buat lo." Nuca menarik nafas dalam, lalu menghembuskannya kasar.
"Tapi kan wa-"
"Lo masih kekeuh, waktu gue nolongin lo di depan jalan itu berarti gue suka sama lo? geli lo." Nuca beranjak pergi meninggalkan gadis itu, ia sudah kepalang kesal.
"Nuca, kamu masih hutang alasan sama aku!" bukan Milly kalau langsung menyerah begitu saja. Nuca pun bingung mengapa gadis itu bisa suka dengan pria anti sosial dan pendiam seperti dirinya.
Bahkan teman-teman sekelasnya saja tidak ada yang mau dekat-dekat dengannya, karena terlalu pendiam dan kadang suka berkata sadis jika sudah kesal.
"Nuca tunggu!" pekik Milly lantang. Nuca yang semakin kesal pun berbalik dan memojokkan Milly pada dinding mading sekolah itu.
Manik kecoklatan miliknya menatap tajam ke arah Milly. Gadis itu terdiam dengan raut seperti orang polos. Sungguh, Nuca sangat membenci air muka itu.
"Denger, lo butuh alasannya kan?" Milly mengangguk seru, mengiyakan pertanyaan yang dilontarkan Nuca.
"Iya!"
"Gue, gay."
"Hm, oke. Kalau aku operasi kelamin, kamu masih mau jadi pacarku?"
"Sinting!"
•••
To Be Continued..
Ig: myprm_Note: Bukan Cerita BL
KAMU SEDANG MEMBACA
NUCA VS KOALA (END)
Teen FictionSetelah ditolak untuk menjadi pacar sekaligus vocalist band kebanggaan sekolah yang diketuai oleh si tampan Nuca, seorang Milly pun berinisiatif untuk membentuk sebuah band-nya sendiri, demi dapat mengalahkan pria itu di acara bergengsi antar sekola...