Koala 42: benar-benar mengejutkan.
•••Milly duduk diam di dalam aula sekolah bersama Yumi, Nurul, dan Sasmi karena sebentar lagi akan ada pengumuman para grup band dan peserta lomba lain yang akan lolos dan melaju ke tahap selanjutnya untuk melawan peserta antar sekolah nanti.
Gadis itu menggoyang-goyangkan kaki nya yang menggantung di kursi kayu itu. Ia menatap ke arah Nuca dengan anggota band nya, dimana mereka terlihat duduk bersama di bangku nomor 3 dari depan.
Tau tidak sih, jika ini sudah hari ketiga dimana Nuca hampir tidak memberinya kabar sama sekali. Pernah satu hari, kemarin deh kayaknya, Milly mulai mengirimkan pesan untuk menanyakan kabar pria itu.
Cuma balasannya hanya singkat, dan hanya sekedar basa-basi belaka saja. Nuca terus bermain dengan kata 'sibuk' sehingga Milly pun tidak enak hati kalau terus menghubungi dan mengganggu kekasihnya itu.
Pokoknya, hubungan mereka beberapa hari ini menjadi renggang deh, walaupun kadang Nuca juga menyempatkan diri untuk menengok Milly dan membelikan nya susu dan roti.
Nuca benar-benar mencerna ucapan Milly waktu itu dengan cara yang bisa dikatakan benar dan tepat sih. Milly berkata bisa sendiri, jadi Nuca menurutinya untuk sibuk saja ke pekerjaannya. Begitu gak sih konsepnya? pusing.
Ganti topik deh. Aula sekolah itu ramai sekali. Milly tidak menyangka jika yang mendaftar ke perlombaan tersebut ada sebanyak itu. Dan ternyata pula, band dari sekolah yang ikut mendaftar juga cuma Antaker dan Cicala, melainkan ada beberapa lagi yang ternyata tidak pernah Milly ketahui.
Mata Milly kini tertuju pada Gea yang tengah berdiri bersama Zafran di atas podium untuk segera mengumumkan hasil penilaian yang telah dilakukan oleh guru dan anggota klub seni serta beberapa anggota OSIS yang lain.
"Lama banget, ngantuk deh," celetuk Yumi dengan tangan terangkat untuk menutup mulutnya yang menguap.
"Iya, kalau mau pengumuman tuh harusnya udah disiapin lebih awal dong!" celoteh Nurul, ikut-ikutan mengatai anggota OSIS yang dinilai terlalu lambat dalam bekerja.
Sasmi hanya diam memperhatikan, masih trauma dengan kejadian yang menimpa nya waktu itu. Bukan lebay, tapi cuma ke malu nya itu loh.
Suara deham yang dilakukan oleh Gea kini mulai terdengar memenuhi seluruh ruangan itu.
Ruangan yang tadi ramai karena siswa-siswi yang mengobrol mengenai topik pembicaraan yang berbeda, kini seketika senyap sebab suara keras yang ditimbulkan dari beberapa speaker yang tergantung di setiap sudut ruangan yang mereka singgahi.
"Ehem, oke, selamat siang semuanya!" sapa Gea dengan senyuman lebar hingga menampilkan gigi putih miliknya yang berbaris rapi di dalam mulut.
"Siang," balas semuanya kompak, walaupun beberapa memberikan salam sapa itu dengan nada yang malas-malasan.
"Oke, disini saya selaku ketua Osis akan mengumumkan hasil penilaian kami mengenai peserta lomba dari band, solo vokal, tari tradisional, modern dance, dan yang lain-lain." Gea menggantungkan ucapannya saat suara riuh mulai terdengar.
"Deg-degan banget."
"Semoga gue keterima, biar nanti anak sekolah sebelah bisa terpukau dengan penampilan gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
NUCA VS KOALA (END)
Teen FictionSetelah ditolak untuk menjadi pacar sekaligus vocalist band kebanggaan sekolah yang diketuai oleh si tampan Nuca, seorang Milly pun berinisiatif untuk membentuk sebuah band-nya sendiri, demi dapat mengalahkan pria itu di acara bergengsi antar sekola...