Koala 9: Senang
•••Nuca merasa pusing di kepalanya, ia bangun dengan penuh rasa terkejut, karena dari luar sana seseorang terdengar mengetuk keras pintu utama rumahnya.
"Siapa sih?"
Nuca menghembuskan nafas kasar, sembari mendumel kecil, menyumpah serapahi si pengetuk pintu.
Ia mengucek kedua matanya, lalu merapikan diri dan bergegas menemui pelaku di balik pintu itu. Nuca membuka kuncinya perlahan, terlihat bayangan seseorang disana, dia Milly.
"Selamat pagi sayang Nuca Pranaja," kata Milly ramah. Ia terkejut melihat Nuca yang masih acak-acakan, sementara dirinya sendiri sudah rapi dengan seragam sekolahnya.
"Kamu kok belum siap, udah jam berapa ini, gak takut telat apa?!" protes Milly. Nuca melongo, ia menunjukkan jari telunjuknya ke jam dinding itu.
"Belum jam enam, Milly!" balasnya tanpa bertanya terlebih dahulu, bagaimana gadis itu bisa sampai disini, dan bagaimana bisa dia tau rumah Nuca yang terselip-selip gedung besar-besar itu.
"Lagian ngapain lo kesini, sendiri?" tanya Nuca, masih di ambang pintu.
"Kan mau berangkat bareng kamu. Yang waktu itu kan emang berangkat bareng, cuma gak seindah kayak di film-film karena kemarin ngebut gara-gara kita telat, jadi gak kerasa feel nya gitu loh. Jadi, kita mulai ulang sekarang, dengan cara bangun pagi su-" Nuca meletakkan jemari telunjuknya di bibir Milly, sehingga berhasil membuat gadis itu bungkam.
"Berisik deh lo. Kenapa harus sama gue, kenapa gak sama itu, si Adam!" balasnya.
"Ya karena aku mau berangkat sama kamu," balasnya enteng. Nuca menghembuskan nafas kasar, semudah itu Milly memberikan sebuah alasan kepadanya.
"Udah gak menjauh lagi?" Nuca mengangkat satu alisnya, menunggu jawaban Milly.
"Kan katanya kamu mau sendiri beberapa hari, jadi aku turutin!"
"Baru sehari kok, padahal gue udah seneng banget kemarin-kemarin."
"Bukannya semalem kamu ngeliatin aku ya dari jauh? di foodtruck Sasa. Jangan ngelak, keliatan kok di CCTV nya. Ternyata, kamu diam-diam memperhatikan aku ya." Milly tersenyum pada Nuca yang wajahnya memerah.
"Dih, pede lo. Tunggu dulu disini, gue mau mandi, jangan masuk!" ketusnya lalu bergegas pergi.
"Emang kalau masuk kenapa?" tanyanya. Nuca menghentikan langkahnya, lalu menatapnya dengan mata tajam.
"Gak usah sok polos, gue tau kalau lo sebenarnya tau apa yang gue maksud," pungkas Nuca.
Milly tersenyum kecut.
"Aku janji gak bakal macem-macemin kamu kok," kata Milly lagi, dengan ekspresi yang terlalu dibuat-buat."Gue yang nanti bakal macem-macemin lo! mau?!" Nuca menghembuskan nafas panjang, gemas dengan perilaku gadis sok polos itu.
"Ih, takut deh, kayak sweet psikopat di wattpad gitu. Yang kadang suka bilang, cium atau gue bunuh!"
Nuca memutar bola matanya malas. "Udah deh, mending lo nunggu di depan lorong sana aja! biar gak jadi fitnah."
"Tapi kan, ada Yumi sama Nathan juga," tunjuk Milly pada kedua sejoli itu yang sedari tadi duduk di kursi kayu di depan rumah Nuca, seraya mendengarkan perdebatan antara mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
NUCA VS KOALA (END)
Teen FictionSetelah ditolak untuk menjadi pacar sekaligus vocalist band kebanggaan sekolah yang diketuai oleh si tampan Nuca, seorang Milly pun berinisiatif untuk membentuk sebuah band-nya sendiri, demi dapat mengalahkan pria itu di acara bergengsi antar sekola...