•MARMUT 1: HAI NUCA!

2.6K 270 38
                                    


Koala 1: Random.
•••

"Serius? lo mau daftar jadi vocalist band Nuca?" tanya Jihan sembari menyeruput lemon squash miliknya.

Milly tampak mengangguk sebagai jawaban. "Emang Kenapa?

"Lo yakin si Nuca mau terima lo jadi vocalist mereka? lo tau sendiri kan kalau Nuca itu orangnya kayak gimana," sambung Yumi ikut mendekat.

"Kan ada Nathan," balas Milly sembari menatap Nathan yang tengah bersandar pada Yumi, yang kini menatapnya balik dengan raut datar.

"Gak, gue gak mau!" ujar Nathan menolak dengan kepala menggeleng.

"Kalau lo minta tolong hal yang lain, gue jabanin deh, tapi kalau berurusan sama Nuca? gak dulu. Ribet orangnya," sambung Nathan.

"Lagian lo kenapa sih bisa suka sama dia? bukannya rumornya dia itu emang gak suka cewek ya? dia pacaran aja gak pernah," celetuk Jihan.

"Kemarin dia ada bilang sendiri kan kalau dia itu, gak tertarik sama cewek," bisik Yumi, yang langsung membuat Jihan dan Nathan menoleh serempak.

"Kamu jauh-jauh deh Nath, entar kalau kamu di grepe-grepe kan bahaya! awas aja kalau kamu gitu juga, musuhan kita!" ancam Yumi pada temannya itu.

"Serius lo? tuhkan Mil, mending jauh-jauh deh! jangan-jangan dia udah punya pacar cowok, terus lo dicegat? amit-amit!" kata Jihan sembari mengunyah bekalnya.

"Dih, Jihan, pinternya di mata pelajaran doang, tapi mudah dibodohi. Yakali dia langsung ngaku gak normal, tujuannya pasti cuma mau buat gue ngejauh aja," balas Milly santai. "Walaupun bego begini, gue mah udah paham soal beginian, udah sering gue baca di novel-novel remaja."

"Siapa tau kan, jaga-jaga!"

"Ish, Nath, Bantu ya," pinta Milly memohon. Nathan menggeleng tidak mau. "Males banget."

"Gue traktir jajan mie ayam depan sekolah!" serunya. Nathan menggeleng, dengan mulut terus mengunyah donat kacang yang sudah dingin diatas meja itu.

"Gue traktir jajan tiga hari deh," pintanya lagi, dan Nathan masih kokoh dengan pendiriannya.

"Gue traktir donat Sasa satu minggu!" seru Milly kembali, dengan tangan terjulur ke arah pria itu. Nathan menimang-nimang, kemudian meraih jabatan tangan dari Milly.

"Oke, Deal."

"Ih, lagian lo kenapa sih ngebet banget pingin jadi vocalist band Antaker itu?" Yumi heran sendiri melihat tingkah sahabat dekatnya itu.

"Ya ini satu-satunya cara buat gue bisa deket-deket terus dengan my baby Nuca. Terus, nanti dia terpesona dengan nyanyian gue, terus nyatain perasaannya ke gue, happy ending deh!"

"Lo mau jadi vocalist band atau jadi siren! emang yakin banget nantinya Nuca bakal kepincut sama lo?" Jihan ikut menimbrung. "Udah deh Mil, mending jangan terlalu naruh perasaan deh buat Nuca, tau sendiri kan dia kalau marah gimana, gue gak mau ntar lo malah sakit sendiri."

"Udah deh, resikonya ntar gue sendiri yang nanggung. Ayo nath!" ajak Milly pada Nathan.

"Eh, awas aja ya ntar dateng ke kita sambil nangis-nangis!"

•••

"Tuh kan, gue bilang juga apa! lo gak bakal keterima Milly, batu banget sih." Yumi geregetan sendiri melihat Milly yang terus menangis sejak pulang sekolah tadi. Tepatnya setelah audisi di ruang band, dengan Nuca sebagai gitaris yang mengomentari Milly dengan perkataan yang sadis.

NUCA VS KOALA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang