Koala 11: Serba salah
•••Jihan melangkahkan kakinya menuju halte bus di ujung sana, sendirian. Yumi dan Milly tidak ikut bersamanya, dikarenakan mereka masih harus menyelesaikan kegiatan ekstrakurikuler mereka sendiri.
Gadis dengan rambut panjang tergerai itu, terlihat bersenandung kecil seraya kakinya sibuk menendang kerikil-kerikil kecil yang menghiasi jalan setapak yang ia pijaki.
Sesekali matanya menatap ke arah jalanan yang dipadati oleh beberapa kendaraan itu.
"Hai," sapa seorang pria dari arah belakangnya. Sontak saja, gadis dengan mantel bulu biru muda itu menoleh, dan menemukan Adam dengan senyum manisnya disana.
"Sendiri aja, han?" tanya Adam, seraya menepikan motor itu, mendekat ke posisi jihan saat ini.
"Eh, Adam. Iya nih, Milly sama Yumi masih sibuk sama ekskul mereka. Lo sendiri, udah selesai ekskul KIR nya?" Jihan kembali bertanya, sekedar basa-basi biasa saja, untuk menghilangkan rasa gugup yang dirinya rasakan.
"Udah. Eh, btw, lo pulang ini sibuk gak?" Adam bertanya.
"Eum, enggak sih, gak sibuk kok. Emang kenapa?" Jihan deg-degan karena posisi wajah mereka begitu dekat, hingga gadis itu bisa merasakan deru nafas hangat Adam.
"Nah kebetulan, gue butuh banget bantuan lo, ikut gue, ya!" pintanya dengan tangan memohon.
Duh, detak jantung Jihan berpacu lebih cepat, tentunya Jihan mau lah berboncengan berdua dengan Adam. Cuma, Jihan bukan orang yang blak-blakan, jadi ia memulai basa-basi nya kembali.
"Ikut kemana? sebisanya bakal gue bantu ya." Jihan menunduk malu, tidak ingin saling tatap dengan pria itu.
"Udah ikut aja." Adam menyodorkan helm biru itu pada Jihan, dan langsung saja diterima oleh gadis itu.
Jihan tampak kesulitan menaiki motor itu, karena biasanya Adam memang sering membawa vespa nya, tapi entah mengapa hari ini ia malah memakai motor besar itu.
Adam yang melihat Jihan kesulitan menaiki kendaraannya, lantas memiringkan tubuhnya.
"Pegang pundak gue aja," kata Adam dengan suara beratnya, yang membuat jantung Jihan kembali berdebar.
"Udah siap?" Jihan mengangguk mengiyakan, lalu perlahan motor itu mulai berjalan menyusuri jalan raya itu.
Jihan hanya diam saja disana, bingung harus berkata apa. Adam yang awalnya diam pun, berinisiatif untuk membuka perbincangan kecil antara mereka berdua.
"Lo kok udah pulang duluan, emang Ma'am Nana gak masuk?" tanya Adam dengan suara keras.
"Iya, Ma'am Nana tadi udah pulang duluan karena ada urusan mendadak, jadi ekskul english club dibubarin deh."
Adam pun kembali melontarkan beberapa pertanyaan pada Jihan, sehingga dapat membuat gadis itu tidak begitu canggung bersamanya.
Jihan pun tampak semangat menjawab pertanyaan yang pria itu lontarkan, setelah hampir 1 tahun berteman, baru kali ini Jihan bisa mengobrol dengan Adam sedekat itu.
Kan karena memang Jihan ini pendiam, dan hanya sering berbicara dengan Yumi dan Milly saja, yang sudah ia anggap seperti saudara sendiri, terutama Milly yang masih punya hubungan persaudaraan, walaupun masih termasuk sepupu jauh.
"Lo gak punya pacar, han? blm pernah pacaran gitu?" lontar Adam. Pria itu tampak menoleh ke kanan-kiri, melihat keadaan jalan.
"Eh, enggak ada, gue belum pernah pacaran." Jihan ragu-ragu untuk mengatakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NUCA VS KOALA (END)
Teen FictionSetelah ditolak untuk menjadi pacar sekaligus vocalist band kebanggaan sekolah yang diketuai oleh si tampan Nuca, seorang Milly pun berinisiatif untuk membentuk sebuah band-nya sendiri, demi dapat mengalahkan pria itu di acara bergengsi antar sekola...