Kemoterapi : Part 16🌹

3.3K 160 6
                                    

Sakit , tak apa sudah biasa , Arsya sudah terbiasa dengan semua itu.

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _🌷🌷_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _


"

"

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

*


Cklekk!!

" Bangg.."

" Hah datang juga akhirnya,Abang udah lumutan nunggu kamu dari tadi, lama banget kemana aja sih?"

" Hehe maaf bang ,tadi menuju kesini jalannya macet makanya lama"

" Aishh kamu tuh ya."

Angga menyentil Pelan hidung Arsya disaat anak itu sudah lebih dekat dengannya,Arsya yang jadi korban pun memekik tak suka dia mendengus kesal dengan dokter di depannya ini yang sayangnya sudah dia anggap seperti Abang nya sendiri.

" Mari kita lakukan sekarang, apa kamu sudah siap?"

Arsya mengangguk kan kepalanya

" Iya bang Arsya siap"

" Bagus ,kalau gitu mari ikut Abang"

Arsya mengikuti Angga dari belakang,
Anak itu terus mengikuti kemana arah Angga melangkah,tak lama mereka berhenti di sebuah ruangan.

" Kita sampai ayo masuk"

"Hmm"

Sesampainya di ruangan itu,Angga langsung menyuruh Arsya untuk berbaring diatas brankar yang ada disana. Arsya menurut dia langsung merebahkan badannya dia atas brankar itu.

Dan disusul oleh Angga,setelah Arsya berbaring Angga akan memulai pengobatannya.

" Arsya rileks aja ya,jangan memikirkan apa pun,santai aja oke"

Yang hanya di jawab anggukan saja oleh Arsya, jujur anak itu agak takut sekarang,dia menggigit bibir bawahnya kala Angga menyuntikan sesuatu ke tubuhnya.

Posisi Arsya sekarang berbaring diatas brankar dengan tangan yang tertempel selang infusan,dia meringis menahan rasa sakit yang menyerang seluruh badannya.

" Tahan sebentar ya sya , ini gak lama kok cuman lima belas menit".

" I iya bang"

Saat ini Arsya tengah melakukan kemoterapi nya,ini yang pertama kali untuknya, sakit Arsya merasa kesakitan sekali saat ini, terlebih di seluruh tubuhnya berasa seperti di tusuk oleh pedang yang sangat tajam.

Angga mengelus- elus rambut arsya,
Mencoba menenangkan anak itu dari rasa sakitnya, Angga sebenarnya tak tega melihat Arsya yang menahan kesakitan seperti itu, tapi Angga juga tak bisa menghentikannya, dia ingin Arsya sembuh.

Tak Di Anggap  { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang