*
*
Riuh suara para siswa menggema mengisi setiap sudut ruang kelas, hari ini kelas kosong jam pelajaran di tiadakan karna guru pengisi kelas berhalangan untuk hadir.Betapa bahagianya mereka mendapat kabar ini, karna hari ini adalah jadwal pembelajaran matematika yang dimana adalah pembelajaran yang selalu dihindari oleh semua siswa siswi disini.
Mereka semua berbahagia, tapi tidak dengan satu orang yang kini tengah berada di bangku paling pojok bagian belakang. Dia arsya , ya Arsya malah merasa takut, karna hari ini Andre beserta teman se gengnya itu telah hadir kembali di sekolah.
Terhitung sudah 2 Minggu berlalu, masa hukuman mereka pun berakhir, Arsya di buat takut karna mulai hari ini, pasti hidupnya disekolah ini tidak akan pernah aman lagi.
Lihatlah tatapan tajam yang di layangkan Andre padanya sedari tadi, seperti ingin menelannya hidup hidup.
Arsya yang mendapati itu hanya terdiam, anak itu tak berani walaupun hanya sekedar untuk melihat ke arah depan, Arsya kini hanya memandangi lantai tempat kakinya berpijak .
Puk.
" Sabar , lihat lah dia jadi takut melihat mu ". Rangga
" Memang seharusnya dia takut, aku tak akan mengampuninya nanti ". Andre
" Jangan disini ,kita tunggu pulang sekolah."
" Kenapa ?!."
" Haish dasar bodoh, kalau kita menghajarnya disekolah yang ada kita akan dikeluarkan dari sini Lo mau itu terjadi."
" Hah baiklah-baiklah aku akan menahannya untuk saat ini"
" Itu lebih baik"
Lio mengernyit tak suka dia mendengar jelas perkataan Andre dan Rangga yang akan kembali mencelakai arsya Bagaimana tidak mendengar , kursi Andre dan Angga berada tepat didepannya.
" Tak ada kapok kapok nya ternyata"
Lio menatap ke arah belakang dimana tempat Arsya duduk, dapat Lio lihat Arsya tengah menunduk melihat ke arah lantai dengan badan yang sedikit bergetar, Pasti anak itu merasa ketakutan saat ini Lalu Lio kembali melihat kearah depan.
" Jangan menggangunya lagi, atau kalian akan berurusan denganku"
Andre beserta Rangga mengernyit tak suka mendengar perkataan Lio, mereka juga heran kenapa tiba tiba saja Lio membela arsya.tak seperti biasanya.
" Tumben sekali , ada apa denganmu."
" Bukan urusanmu dan ingat ini baik-baik kalau kalian masih berani mengganggunya gue gak akan diam saja "
Selesai mengucapkan kalimat itu, Lio pergi meninggalkan kelas.
" Ada apa dengannya. Aneh sekali!!"
" sUdah lah , mending kita gak usah menggangu anak itu lagi " Rangga
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Di Anggap { END }
FanfictionIni tentang seorang anak laki-laki yang hidup tapi berkali kali di matikan oleh keadaan. Seorang anak yang menangis di setiap malamnya,seorang anak yang gagal menjadi dirinya sendiri dan seorang anak yang gagal menemukan apa itu defenisi bahagia. di...