*
*
" Sayang waktunya ti_ " eh kok kosong, kemana dia?!
" Arsya Arsya !!"
Lena sedikit panik saat tak menemukan presensi anaknya Disana, Lena masih ingat saat dia ke dapur dia meninggalkan arsya disini, sedang menonton televisi diruang tamu.
Tapi anaknya tak terlihat di manapun, yang terlihat hanyalah televisi yang hidup menampilkan film" kartun kesukaan anaknya.
" Arsya"
" Asa disini ma"
" Sayang!!"
" Sini ma, Asa di belakang lumah "
Lena bergegas menuju belakang rumahnya untuk menemui bocah kesayangannya itu.
Ketika sampai Lena melihat arsya nya lagi duduk di kursi panjang yang ada disana, ntah apa yang dilakukan anak itu malam - malam seperti ini diluar rumah.
" Sayang ngapain malam- malam disini, udaranya gak bagus buat Arsya, masuk yuk , mama gak mau Arsya sakit."
" Duduk disini deh ma, asa mau nunjukin sesuatu "
Lena yang langsung menurut mendudukkan badannya di kursi tepat disamping Arsya.
" Arsya mau nunjukin apa ke mama!"
" Lihat deh ma langitnya indah kan"
Lena mengikuti arah tunjuk sang anak.
" Wah iya sayang , langitnya sangat indah"
" Bagus kan ma Asa suka"
" Iya nak , sangat bagus dan indah, sama seperti anak kesayangan mama ini. Indah "
Lena berucap sambil mencubit kedua pipi bulat milik anaknya itu.
" Huh, emang asa indah ya ma"
" Indah banget, anak mama lebih indah dan lebih cerah dari langitnya, Arsya mau tau kenapa?"
" Kenapa ma?"
" Karna arsya adalah bintangnya mama, lebih terang dari apa pun. Arsya itu seperti matahari, yang sukses menyinari seisi bumi,terutama untuk kehidupan mama,hadirnya Arsya ke dunia ini adalah anugrah yang terindah,hadiah terbesar yang tuhan beri untuk mama jaga, Arsya malaikat kecil mama, berlian yang tak ternilai harganya, Arsya segalanya untuk mama, permata hati kesayangannya mama."
" Asa juga sayang banget sama mama,sayaangg bangettt!! , Mama adalah mama telbaik yang pelnah ada di dunia ini, telimakasih sudah mau menyayangi Asa dengan tulus."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Di Anggap { END }
Fiksi PenggemarIni tentang seorang anak laki-laki yang hidup tapi berkali kali di matikan oleh keadaan. Seorang anak yang menangis di setiap malamnya,seorang anak yang gagal menjadi dirinya sendiri dan seorang anak yang gagal menemukan apa itu defenisi bahagia. di...