Terluka dan dilukai : Part 33🌹

3.9K 166 6
                                    

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

*

Brakk!!!

Akh!! Shh..

Arsya tergelatak tak berdaya diatas lantai gudang yang dingin tanpa alas, tubuh anak itu tampak terlihat sangat lemas dan bibirnya sangat pucat tanpa rona sedikit pun, dan tak lupa di bagian wajah anak itu kini sudah dihiasi luka lebam keunguan dan darah yang mengalir dari ke dua sudut bibirnya.

Bagaimana tidak.. sudah satu jam lamanya arsya dihukum,tubuhnya dipukuli ,ditendang dan yang lebih parahnya lagi kepala bagian belakangnya dihantamkan Kedinding berkali-kali,hingga membuat kepala nya perih dan penglihatannya ikut memburam, pelakunya yang tak lain adalah Dika, ayahnya sendiri.

Setelah tak kuat melihat sakha yang menangis keras dirumah sakit,Dika memutuskan untuk pulang kerumah dengan wajah merah dan emosi yang membara, tujuannya hanya satu yaitu untuk memberikan Arsya pelajaran.

Meski sudah diberitahu berkali-kali bahwa bukan Arsya penyebab kecelakaan itu terjadi, tapi Dika seolah menutup telinga dan matanya akan kebenaran itu, dia seakan tak terima dengan kondisi anaknya yang tak bisa melihat lagi, dan Dika kekeh bahwa itu semua memang kesalahan Arsya.

Sesaat sampai ke rumah Dika langsung berjalan ke arah kamar Arsya, kemudian membukanya dengan cara paksa,Arsya yang saat itu sedang duduk di atas tempat tidurnya terlonjak kaget ,mendapati pintunya rusak karna dibuka paksa dari luar.

Dan dikamar itu awal mulanya kesakitan Arsya, disiksa sampai tubuh anak itu lemas tak berdaya, tak sampai disitu karna merasa belum puas menyakiti Arsya ,dika malah menyeret tubuh Arsya yang sudah tak berdaya membawanya ke arah gudang kemudian menghempaskan tubuh lemah itu dengan kuat diatas lantai.

" Buka bajumu !!"

Dika berucap dengan nada marahnya,
Tapi Arsya tak bergerak, menghiraukan pekik kan marah dari Dika.

" Saya bilang buka bajumu!!, Apa sekarang kau tuli"

Arsya masih diam tak bergerak sedikit pun.

" Kau menantangku ternyata!! Baiklah kalau itu yang kau mau"

Tak mendapat respon dari Arsya membuat Dika semakin emosi,dia mendekat ke arah Arsya lalu membuka secara paksa baju yang Arsya kenakan.

Arsya yang diperlakukan seperti itu hanya diam,dia tak melakukan perlawanan apapun, dia tampak pasrah dengan apa yang akan dilakukan Dika padanya,tubuhnya lemas dan sakit ,dia tak sanggup untuk memberikan perlawanan,
makanya sedari tadi dia hanya diam mendengarkan Dika yang murka terhadapnya.

Hingga baju yang dipakai Arsya kini sudah terlepas menampilkan punggung kurus yang tidak lagi mulus.

Tringg ..

Arsya mencoba membuka matanya,
Saat mendengar suara sesuatu seperti barang yang diseret.dan benar saja,
Arsya dapat melihat dengan jelas bahwa Dika kini tengah memegang sesuatu di tangannya, tongkat besi.

Tak Di Anggap  { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang