*
*
" Ayah kenapa sih kok mondar mandir Mulu dari tadi Sakha capek tau liatnya"" Hah.."
Dika menghela nafas dan menyibakkan rambutnya dengan kasar Sakha Lio dan Moza, mengernyit heran dibuat nya.
" Mas.. kenapa sih kok kayak marah gitu mukanya ada apa? "
Bukannya menjawab Dika malah melihat ke arah Lio.
" Lio"
"Iya yah "
" Apa benar anak sialan itu,tak masuk kelas sama sekali tadi ?"
" Emm.."
Lio bingung mau menjawab apa kalau dia jawab iya pasti Arsya bakalan kena hukuman dari ayahnya,Dan Lio tak mau itu terjadi,ntah kenapa melihat Arsya kesakitan dia juga seperti merasakannya dia tak tega dan tak mau jika Arsya dihukum lagi.
Ntah dari mana ayahnya ini tau kalau Arsya membolos hari ini,padahal dia tak memberitahukannya pada siapa pun.
sebenarnya tadi Lio hanya menggertak Arsya saja,dia tak pernah berniat untuk memberitahukannya pada Dika ,karna Lio tahu apa alasan anak itu tak masuk kelas tadi,bahkan dia lah yang membawa Arsya ke UKS ,dia yakin bahwa anak itu tak baik baik saja.
" Lio Lio hey.. Anselio!!"
" Ah iya ayah, kenapa?"
" Lo kenapa sih kak, kok malah ngelamun, ayah nanya tadi, apa benar anak itu membolos seharian!!.."
" itu tadi______"
..
"
"
" Arsya pulang "Kalimat Lio terpotong kala seseorang yang jadi perbincangan mereka tadi, muncul dari balik pintu.
Melihat Arsya pulang Dika berjalan cepat ke arah Arsya,dan___
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Di Anggap { END }
FanfictionIni tentang seorang anak laki-laki yang hidup tapi berkali kali di matikan oleh keadaan. Seorang anak yang menangis di setiap malamnya,seorang anak yang gagal menjadi dirinya sendiri dan seorang anak yang gagal menemukan apa itu defenisi bahagia. di...