bahagia diantara rasa sakit.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _🌷🌷_ _ _ _ _ _ _ _ _ _
"
"
*
*
Eunghh..
Arsya membuka matanya setelah sekian menit terpejam.
Shh..
" Jangan banyak gerak dulu"
Mendengar ada suara Arsya melihat kearah depan, Disana ada agav sedang berjalan menuju kearahnya.sambil membawa sesuatu ditangannya.
Arsya refleks bangun mendudukkan badannya meski sesekali meringis menahan rasa perih di punggungnya.
" B_bang agav"
" Nih makan"
Agav menyodorkan makanan ke arah Arsya yang diterima langsung oleh anak itu.
" A_abang disini! a_da apa? ,apa perlu sesuatu ,se_sebentar biar Arsya ambilkan "
Shh!!
" Stt diam dulu jangan banyak gerak luka kamu belum kering"
" Tapi bang"
" Gue bilang diam!!"
" Maaff"
Arsya menundukkan kepalanya takut akan kemarahan abangnya itu.
"Aishh , gue kesini bukan karna butuh apa apa, gue kesini mau nganterin bubur ini, lo belom makan kan "
Arsya menggeleng masih dengan kepala menunduk.
Agav mengambil lagi bubur itu dari tangan Arsya dan tanpa diduga agav menyodorkan sendok yang berisi bubur kearah Arsya.
" Makan"
"Huh"
" Cepat makan atau gue buang bubur ini."
Arsya dengan cepat memakan bubur yang disodorkan agav tadi padanya.
Dengan rasa takut-takut anak itu memberanikan diri menatap abangnya.Ntah angin apa yang menerpa abangnya sehingga mau menyuapinya makan , tiba-tiba saja bersikap baik seperti ini padanya.
" Uhuk!! Uhuk.."
" Pelan-pelan saja tak ada yang akan memintanya "
Agav menyodorkan minuman ke arah arsya yang langsung diteguk oleh anak itu.
Arsya tersenyum canggung sebab belum terbiasa berdekatan dengan abangnya ini.
Berapa menit berlalu Arsya selesai dengan buburnya dia memakannya sampai tandas dengan agav yang masih setia menyuapinya.
" Nah selesai ,sekarang ayo berbalik"
Seakan mengerti kalau Arsya kebingungan agav melanjutkan kalimatnya.
" Balutan dipunggumu harus diganti ,biar cepat sembuhnya"
Pas Dika keluar dari rumah, agav langsung membawa Arsya masuk ke kamar merebahkan anak itu dengan posisi tengkurap supaya dia lebih mudah membersihkan luka di punggung Arsya, mengobatinya selagi Arsya pingsan.
" A_abang mengobati lukanya."
" Hm , sekarang cepatan berbalik,tapi pelan pelan aja."
Tanpa berlama lama Arsya membalikkan badannya ,kini punggungnya menghadap tepat di depan agav.
Aghh.. shhh..
Perih saat tangan agav menyentuh luka untuk membuka perbannya.
Jangan heran dimana agav mendapatkan perban itu,kalian gak lupa kan kalau Vian seorang dokter,jadi peralatan seperti itu banyak di rumah ini.
" tahan sebentar"
" Iya ba_bang"
Lima menit berlalu kini agav telah selesai dari acaranya, Arsya pun sudah kembali berhadapan dengan sang Abang.
" Karna udah selesai gue keluar dulu lo istirahat aja lagi "
" Makasih bang udah mau mengobati Arsya dan menyuapi Arsya makan,
Terimakasih banyak "" Hm , gak masalah"
Agav bangkit tapi sebelum keluar dia sempatkan untuk mengelus rambut arsya sebentar,yang membuat Arsya keenakan sampai-sampai anak itu memejamkan kedua matanya.
Menikmati lembutnya sentuhan dari agav." Nyaman sekali "
Cuman sebentar setelah itu agav berlalu keluar dari kamar Arsya menutup pintu dengan pelan.
{Lumayan ada perubahan sedikit}
🤭😎🤣..Okeh mari kita lanjutkan..
" Seperti ini ya rasanya lembut dan nyaman sekali , Arsya ingin merasakannya setiap hari"
Arsya tersenyum lebar saat mengingat kejadian barusan, abangnya dengan suka rela mau menyuapi , mengobati bahkan mau menggantikan balutan di punggungnya.
" Ya Allah Arsya senang sekali melihat bang agav perhatian sama Arsya"
" Terimakasih atas kebahagiaan nya hari ini, terimakasih banyak "
Itulah seorang Arsya anak yang ingin diperhatikan ,ingin di sayangi oleh keluarganya.
Hari ini dia merasakan satu kebahagiaan dari sekian banyak impiannya, tapi meski hanya sedikit Arsya tetap bersyukur, karna sang pencipta sudah mau mengabulkan satu keinginannya.
Terimakasih..
...
Oo iya kalian mau tau kemana semua penghuni rumah besar itu?!.
Mereka semua sibuk di luar rumah,
Dengan urusan mereka masing"Jadi yang masih ada di rumah itu hanya Arsya dan agav doang .
Tak ada yang mengetahui tentang Dika yang menyiksa Arsya hari ini,hanya agav yang tau,dengan Arsya yang jadi korbannya.
...
TBC.
Terimakasih untuk kalian yang udah mau baca cerita ini dan sudah mau ngasih votenya, terimakasih banyak.
Luv banyak banyak💜💜..
Vote and comment
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Di Anggap { END }
FanfictionIni tentang seorang anak laki-laki yang hidup tapi berkali kali di matikan oleh keadaan. Seorang anak yang menangis di setiap malamnya,seorang anak yang gagal menjadi dirinya sendiri dan seorang anak yang gagal menemukan apa itu defenisi bahagia. di...