*
*
Ckiitt..
Mobil putih itu berhenti tepat di depan gerbang rumah kediaman keluarga adhitama dengan berisikan 2 orang pemuda didalamnya.
" Sampai sya ayo turun"
Arsya tak menjawab. anak itu kini tengah memandangi gerbang rumahnya dari balik kaca mobil, dia sebenarnya takut untuk pulang karna jam kini sudah menunjukkan pukul 11.00 wib malam.yang artinya dia sudah terlalu telat untuk pulang. Kalau dia masuk sudah dipastikan dia akan kena hukuman dari orang rumah.
" Sya !!"
" I_iya bang"
" Kita sudah sampai Lo, gak mau turun gitu? "
" Iya bang"
Arsya menjawab tapi tak kunjung bergerak dari duduknya, yang mana membuat Angga jadi kebingungan sendiri. Tapi.. setelah melihat ekspresi wajah Arsya, Angga jadi tahu apa penyebab anak itu enggan untuk keluar dari dalam mobil.
" Ayo "
" Bang"
" Gak usah takut biar Abang temenin masuknya"
Seakan tau kekhawatiran Arsya Angga menawarkan diri untuk menemani anak itu masuk ke dalam rumahnya.
" Tapi bang __"
" Udah ayo.. nanti Abang yang menjelaskan semuanya ke keluarga kamu"
" Be_benaran bang"
" Iya.. ayo cepatan keluar"
" Iya bang"
Mereka berdua turun dari mobil,
Membuka gerbang lalu berjalan lurus memasuki area pekarangan rumah .Dan kini mereka berdua sudah berada tepat di depan pintu.
" Bang Arsya takut"
" Abang disini jadi gak usah takut,
Abang akan pastikan kamu aman, oke!!"" Hm.. iya bang " { semoga saja }.
Cklekk..
Arsya membuka pintu dengan pelan yang ternyata tak dikunci.
" Huh.. untung belum dikunci"
" Ya udah buruan gih masuk"
" Iya bang"
Arsya yang hendak melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah tapi urung saat sebuah suara menghentikan langkahnya.
" Dari mana saja kau"
Itu Vian, yang bersuara tadi adalah Vian, dokter muda itu baru saja bangkit dari duduknya setelah selesai dengan urusannya .tapi saat hendak menaiki tangga dia mendengar suara pintu yang di buka oleh seseorang.
Dan tanpa berlama-lama dia langsung berjalan kearah pintu dan mendapati Arsya yang hendak masuk ke dalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Di Anggap { END }
FanficIni tentang seorang anak laki-laki yang hidup tapi berkali kali di matikan oleh keadaan. Seorang anak yang menangis di setiap malamnya,seorang anak yang gagal menjadi dirinya sendiri dan seorang anak yang gagal menemukan apa itu defenisi bahagia. di...