pt. 6 - in Paris Van Java

2.4K 195 10
                                    

Setelah drama Aldean tidak mau berpisah dengan Pramudipa. Akhirnya Alsha dan Aldean tiba di Bandung. Begitu menginjakkan kaki di Bandung Aldean langsung memekik senang.

"Anak lanangku" pekik Shavira mendekati Alsha dan Aldean sambil merentangkan tangannya lebar-lebar.

Aldean yang ada di stroller lantas berjingkat gembira. Begitu pula Priscilla lantas meronta ingin turun dari gendongan Devan. Setelah memijakkan kaki di lantai, gadis kecil itu segera berlari menghampiri Aldean.

Ciuman bertubi-tubi mendarat di pipi gembul Aldean. "Humm gemes banget. Ini anak siapa?" ujar Shavira menekan pipi Aldean.

"Acha ama Plam." jawaban Aldean sukses membuat ketiganya tertawa.

"Dean!" Panggil Priscilla sambil memegang pinggiran stroler Aldean.

"Kaciyaa!" Keduanya pun berpelukan.

Satu persatu barang milik Alsha dan Aldean dibawa masuk ke dalam bagasi mobil oleh Devan. Liburan di Bandung memang sudah disiapkan total oleh Shavira, ia telah menyewa mobil selama seminggu dan membawa nanny juga sopir pribadi. Hari ini Devan yang mengajukan diri untuk menyetir mobil untuk menjemput Alsha sekalian berkeliling.

"Rewel ga Cha di pesawat? Kan itu first trip dia naik pesawat." Tanya Devan yang baru saja membelokkan kemudinya keluar dari area bandara.

Kelimanya kini sudah berada di mobil, Shavira duduk di depan samping Devan yang sedang menyetir. Lalu di kursi belakang ada Alsha, Aldean, dan Priscilla.

"Astaga Mas. Sebelum berangkat Dean drama dulu ama Papa nya. Hari-hari sebelumnya tuh Dean ga rewel, malah semangat banget karena mau liburan ama Kak Priscilla. Pas hari-H kita mau berangkat, eh dia gelendotin Papanya. Mandi pagi pun Dean ikut. Di dalem mobil katanya pengen duduk di pangku Papa sambil nyetir." Alsha melanjutkan bercerita sembari memegangi Aldean yang sibuk bermain dengan mainan Priscilla.

"Bener gitu?" Shavira menengok ke belakang sembari memandangi Shavira dan Aldean yang asik bermain.

"Pas di tempat check-in, wah Aldean rewel dah tuh minta ini-itu tapi maunya cuma sama Pramudipa. Sebelum berangkat dapat lah dia, donat sama milkshake. Dia juga mau makan kalau disuapin Papanya. Oh ya, Pramudipa tadi juga sempet dijambak pas pamitan."

Shavira terbahak mendengarnya. Sedangkan sang pelaku yang sedang dibicarakan sibuk bermain dengan Priscilla.

"Ah akhirnya!"

Setelah beberapa jam perjalanan akhirnya ia tiba di kamarnya. Alsha dan Aldean mendapat kamar di lantai bawah yang menghadap langsung ke arah kolam renang belakang villa.

Tadi sebelum tiba di villa, mereka sempat berhenti ke rumah makan dengan pemandangan sawah dan bukit. Melihat pemandangan langka ini membuat Alsha jadi lebih tenang, terlebih Aldean yang baru pertama kali melihat sawah. Pria kecil itu meronta ingin melompat dari pagar bambu ingin tiduran di atas sawah yang memang dari jauh terlihat seperti karpet permadani.

Ngomong-ngomong sejak tadi Alsha belum memberi kabar suaminya.

Tangannya terulur dengan susah payah meraih tas yang ia letakkan diatas nakas. Ia mengambil benda pipih dengan case bermotif bunga yang ada di dalam tas. Setelah berhasil membuka kunci, layarnya menampilkan wallpaper fotonya yang sedang menggendong Aldean yang masih berusia sepuluh bulan dan Pramudipa disampingnya memeluknya sambil mencium pipinya.

From: my hubby-nim
Yang, kabarin kalau udah nyampe.

Yang, Aldean rewel ga? Bikin kamu pusing ga? Perlu aku susul?

Aku berangkat kerja.

Cha, masakan Bu Indah pedes banget lihat aku kepedesan

Cha, masakan Bu Indah pedes banget lihat aku kepedesan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dearly Household [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang